REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Pekan lalu, masyarakat di Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat dihebohkan dengan tanda-tanda kemunculan harimau. Di mana ada banyak bekas jejak kaki harimau dan ada anjing warga yang menjadi terkaman hewan yang dijuluki Raja Hutan tersebut.
"BKSDA sudah melakukan tindakan pengusiran dengan bunyi-bunyian dari meriam karbit. Dan tidak ada lagi warga yang melapor kemunculan harimau," kata Wali Nagari Padang Limau Sundai, Ali Musar, Selasa (22/2).
Ali menambahkan warga yang ikut dalam upaya pengusiran melihat jejak harimau yang sudah masuk mengarah ke hutan. Menurut Ali, kini masyarakat sudah kembali beraktivitas dengan normal.
Warga setempat kata dia sudah mendapat pembekalan dari BKSDA untuk melakukan tindakan pengusiran bila ada tanda-tanda kemunculan harimau.
Harimau turun mendekati pemukiman masyarakat di Solok Selatan diduga karena berkurangnya makanan. Warga memang mendapati ada banyak babi hutan yang mati. Babi adalah salah satu spesies yang biasanya menjadi makanan harimau.
Sebelumnya diberitakan Warga Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menemukan jejak diduga Harimau Sumatra di kawasan perkebunan.
Warga melihat jejak harimau tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (17/2/2022). Selain temuan jejak, warga juga mendapati seekor anjing yang mati dengan banyak bekas luka cakaran hewan buas. Pada Senin (31/1/2022) lalu, Nagari Padang Limau Sundai, Solok Selatan juga ada temuan jejak harimau.