Rabu 23 Feb 2022 03:03 WIB

Harimau Muncul di Solok Selatan Diduga Sudah Kembali ke Hutan

Harimau turun mendekati pemukiman di Solok Selatan diduga karena kekurangan makanan.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga mengabadikan harimau sumatera (Panthera trigis sumatrae) dengan gawai yang berada dalam kandang perangkap di kawasan Maua Hilir, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (11/1/2022). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor harimau sumatera betina yang diperkirakan berusia 3-5 tahun karena memasuki permukiman warga dan memangsa dua ekor sapi milik warga setempat.
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah warga mengabadikan harimau sumatera (Panthera trigis sumatrae) dengan gawai yang berada dalam kandang perangkap di kawasan Maua Hilir, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (11/1/2022). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor harimau sumatera betina yang diperkirakan berusia 3-5 tahun karena memasuki permukiman warga dan memangsa dua ekor sapi milik warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Pekan lalu, masyarakat di Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat dihebohkan dengan tanda-tanda kemunculan harimau. Di mana ada banyak bekas jejak kaki harimau dan ada anjing warga yang menjadi terkaman hewan yang dijuluki Raja Hutan tersebut.

"BKSDA sudah melakukan tindakan pengusiran dengan bunyi-bunyian dari meriam karbit. Dan tidak ada lagi warga yang melapor kemunculan harimau," kata Wali Nagari Padang Limau Sundai, Ali Musar, Selasa (22/2).

Baca Juga

Ali menambahkan warga yang ikut dalam upaya pengusiran melihat jejak harimau yang sudah masuk mengarah ke hutan. Menurut Ali, kini masyarakat sudah kembali beraktivitas dengan normal.

Warga setempat kata dia sudah mendapat pembekalan dari BKSDA untuk melakukan tindakan pengusiran bila ada tanda-tanda kemunculan harimau.

Harimau turun mendekati pemukiman masyarakat di Solok Selatan diduga karena berkurangnya makanan. Warga memang mendapati ada banyak babi hutan yang mati. Babi adalah salah satu spesies yang biasanya menjadi makanan harimau.

Sebelumnya diberitakan Warga Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menemukan jejak diduga Harimau Sumatra di kawasan perkebunan.

Warga melihat jejak harimau tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (17/2/2022). Selain temuan jejak, warga juga mendapati seekor anjing yang mati dengan banyak bekas luka cakaran hewan buas. Pada Senin (31/1/2022) lalu, Nagari Padang Limau Sundai, Solok Selatan juga ada temuan jejak harimau.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement