REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang nelayan bernama Rustam (42 tahun) asal Sabatang, Kabupaten Halmahera Selatan(Halsel), Maluku Utara, yang hilang diterjang gelombang laut di perairan Halmahera Selatan. Pencarian dibagi dua kelompok.
"Untuk pencarian hari kedua ini, tim SAR gabungan melakukan pencarian sesuai area pencarian masing-masing dengan membagi menjadi dua," kata Kasi Operasi Dan Siaga Basarnas Ternate Bram Madya di Ternate, Selasa (22/2/2022).
Dia mengatakan, operasi pencarian sedikit terkendala dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Gelombang tinggi dan arus serta angin yang begitu kencang membuat jarang pandang sangat terbatas.
Walaupun saat ini cuaca memang tidak bersahabat namun pencarian akan terus dilakukan dengan tetap mengutamakan keselamatan tim SAR di lapangan dan berharap korban segera ditemukan."Pencarian hari kedua yang dimulai pukul 07.00 WIT, hingga sore hari pukul 18.00 WIT, belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga operasi SAR pun ditutup sementara dan akan dilanjutkan pada hari ketiga, 23 Februari 2022," katanya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Malut kembali mengingatkan kepada nelayan, motoris maupun operator kapal untuk waspada cuaca buruk di Perairan Malut.
Direktur Polairud Polda Malut, Kombes Pol R Djarot Agung Riadi, mengatakan dengan kondisi cuaca saat ini, namun sebelum mengeluarkan surat izin kapal melihat cuaca kemudian selalu update cuaca."Kelayakan dari kapal itu perlu, kalau kapal tersebut tidak layak jangan dipaksa untuk berlayar," ujarnya.
Djarot menambahkan, pihaknya juga harus memperhatikan keselamatan para nelayan, motoris maupun operator kapal, kemudian rekan-rekan dari beberapa instansi bisa melihat secara langsung kapal tersebut layak atau tidak berlayar."Mereka juga harus melengkapi alat-alat di atas kapal untuk keselamatan seperti navigasi, pelampung dan sebagainya," ujarnya.