REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meyakini dampak kebijakan Bank Sentral AS tidak berpengaruh terhadap aliran modal asing maupun surat utang negara (SUN). Hal ini disebabkan dampak ke modal asing sudah terjadi pada tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pada tahun ini pasar sudah price in. “Namun 2022 sudah ada pembalikan capital inflow di Indonesia. Ini tentu menarik, satu sisi probabilitas Fed menaikkan suku bunga semakin pasti tapi justru capital flowing back ke Indonesia,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (22/2/2022).
Berdasarkan data Bank Indonesia, aliran modal asing masuk sebesar Rp 10,81 triliun per 17 Februari 2022. Jika diakumulasikan sejak awal tahun, modal asing masuk sebesar Rp 25,53 triliun, terdiri dari aliran modal masuk ke SBN sebesar Rp 8,77 triliun dan ke saham sebesar Rp 16,36 triliun.
Menurutnya aliran modal asing berdampak masih terjaganya imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN). Adapun yield SBN tenor sepuluh tahun naik hanya 13 basis poin (bps) sejak awal tahun, masih lebih baik dibandingkan negara lain seperti Meksiko naik 20 bps, India naik 21 bps, Filipina naik 77 bps maupun Rusia naik 139 bps.
"Jadi dalam hal ini kenaikan SUN Indonesia dari sisi yield sepuluh tahun naik 13 bps relatif lebih baik, ini menyebabkan spread antara US Treasury sepuluh tahun dengan SBN sepuluh tahun Indonesia juga turun atau penyempitan ke 456 bps, dari yang tadinya jaraknya 474 bps," ucapnya.