Rabu 23 Feb 2022 03:36 WIB

China Peringatkan AS Atas Potensi Konfrontasi Penuh

Upaya AS untuk menahan China menggunakan Taiwan adalah kesalahan.

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan, 06 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan, 06 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengumumkan bahwa tindakan balasan siap dilakukan terhadap Amerika Serikat (AS), sebagai langkah atas penjualan senjata Washington ke Taiwan, serta penjatuhan sanksi terhadap Lockheed Martin and Raytheon Technologies.

Beijing memperingatkan bahwa upaya AS untuk menahan China menggunakan Taiwan adalah kesalahan. Pemerintah China mentatat bahwa persaingan yang terjadi, di mana didorong oleh Washington dapat meningkat menjadi konfrontasi. 

Baca Juga

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama pembicaraan telepon bahwa upaya untuk memasukkan Taiwan dalam rencana Indo-Pasifik mengirimkan semua sinyal yang salah. Pernyataan dari Beijing muncul di tengah perselisihan mengenai Taiwan, ketika Amerika mengumumkan kesepakatan senilai 100 juta dolar AS untuk memberi pasokan senjata ke Taipei untuk melayani sistem pertahanan udara.

Taiwan menjadi negara secara independen sejak berakhirnya perang saudara dengan China pada 1949. Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayah China, sementara Taiwan menyatakan diri sebagai negara otonom dengan hubungan politik dan ekonomi dengan beberapa negara lain.

Sementara AS tidak mengakui pemerintah di Taipei, hubungan Washington dengan Taiwan telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Pejabat tinggi Amerika sebelumnya mengunjungi negara itu dan beberapa laporan menyatakan bahwa pasukan AS sedang melakukan pelatihan militer di Taiwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement