REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengaku tidak pernah memiliki utang sehingga dikeroyok oleh debt collector. Karena itu, ia menduga pelaku pengeroyok yang berprofesi sebagai debt collector disewa oleh seseorang.
"Andaikan saya punya utang harusnya bukan dengan cara memukuli atau langsung mengikuti saya. Saya tidak pernah sama sekali terlibat utang. Silakan ditanya pelaku," ujar Haris dihubungi Rabu (23/2/2022).
Menurut Haris, jika pengeroyokan itu terkait dengan hutang piutang maka seharusnya para pelaku kenal dengan dirinya. Tapi faktanya mereka tidak mengenal Haris dan mengaku dibayar untuk mengeroyoknya. Karena itu, ia menduga ada sosok yang cukup kuat dan memiliki finansial kuat yang memberikan perintah pengeroyokan tersebut.
"Buktinya mereka tidak tahu siapa saya, mereka main hajar dan mereka dibayarkan," tutur Haris.