Rabu 23 Feb 2022 09:36 WIB

Pataka: Revitalisasi Tambak Udang Tradisional Mendesak

Revitalisasi tambak udang harus melibatkan penyuluh untuk peningkatan SDM petambak

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petambak memberi pakan udang vanamei di areal tambak desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat. Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman mengatakan, untuk mempercepat target produksi nasional udang pemerintah pusat perlu segera membuat standar operasional untuk program revitalisasi tambak tradisional menjadi tambak modern.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petambak memberi pakan udang vanamei di areal tambak desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat. Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman mengatakan, untuk mempercepat target produksi nasional udang pemerintah pusat perlu segera membuat standar operasional untuk program revitalisasi tambak tradisional menjadi tambak modern.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman mengatakan, untuk mempercepat target produksi nasional udang pemerintah pusat perlu segera membuat standar operasional untuk program revitalisasi tambak tradisional menjadi tambak modern.

Namun upaya revitalisasi harus dengan melibatkan peran penyuluh untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petambak. Terutama, terkait bagaimana cara berbudidaya dengan baik, hingga penerapan dan pengawasan terkait benur atau bibit udang berkualitas tinggi sehingga meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

Baca Juga

Adapun terkait perbaikan fasilitas yang perlu dilakukan yakni seperti irigasi, perairan, benur berkualitas, penyesuaian pemberian pakan, pemberian obat-obatan, deteksi penyakit, kincir air hingga manajemen budidaya yang mengarah peningkatan kualitas petambak.

"Karena jumlah tambak tradisional sangat besar tapi produktivitas sangat minim, maka juga diperlukan sentuhan teknologi berbudidaya dari pemerintah dan swasta. Sehingga target produksi bisa tercapai dan ekspor Indonesia kembali geliat dikancah pasar dunia," ujarnya dalam Webinar Pataka yang digelar pada Selasa (22/2/2022).