Rabu 23 Feb 2022 12:23 WIB

Presiden Raisi: Iran Punya Kapasitas untuk Memasok Gas Alam ke Dunia

Presiden mengatakan Iran salah satu pemegang cadangan gas alam terbesar di dunia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Kapal tanker gas alam cair raksasa Al Nuaman, yang membawa sekitar 200.000 meter kubik gas cair dari Qatar, tiba di pelabuhan Baltik di Swinoujscie, pengiriman pertama ke terminal LNG yang baru dibangun, pada 11 Desember 2015.
Foto: AP Photo/ Lukasz Szelemej
Kapal tanker gas alam cair raksasa Al Nuaman, yang membawa sekitar 200.000 meter kubik gas cair dari Qatar, tiba di pelabuhan Baltik di Swinoujscie, pengiriman pertama ke terminal LNG yang baru dibangun, pada 11 Desember 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (22/2) menyatakan kesiapan negaranya untuk memasok gas alam ke dunia, termasuk Eropa. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) keenam Forum Negara Pengekspor Gas (GECF) di ibu kota Qatar, Doha, Raisi mengatakan, Iran sebagai salah satu pemegang cadangan gas alam terbesar di dunia.

Raisi mengatakan, Iran memiliki kapasitas untuk memasok gas alam ke seluruh negara di dunia. Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung inisiatif yang bertujuan memastikan keamanan pasar energi global. 

Baca Juga

Menurut Raisi, Iran mampu meningkatkan produksi gas alam dan melaksanakan proyek-proyek signifikan di sektor minyak dan gas, dengan mengandalkan keahlian serta sumber daya dalam negeri. Raisi mengatakan, sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS), tidak menghalangi Iran untuk mengekspor gas alam. Raisi mendesak kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara pengekspor gas untuk memotong sanksi.

"Sanksi yang dijatuhkan oleh kekuatan hegemonik terhadap negara bebas, tidak lagi efektif," ujar Raisi, dilansir Anadolu Agency, Rabu (23/3/2022).

Pernyataan Raisi muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat terkait krisis di Ukraina. Konflik ini mengancam akan mengganggu pasar energi global.

Harga minyak pada Selasa (22/2/2022) menyentuh 100 dolar AS per barel, atau mencapai yang tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun. Sementara gas alam berjangka Eropa mengalami kegelisahan atau naik lebih dari 13 persen. Kenaikan disebabkan Rusia memasok lebih dari sepertiga konsumsi gas di Eropa.

Pernyataan Raisi bertujuan untuk menenangkan situasi di pasar energi. Selain itu, pernyataan Raisi juga dinilai sebagai pernyataan solidaritas dengan sekutu regional utama Rusia. Terlebih Moskow telah mendapatkan sanksi keras oleh negara-negara Barat. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan ketidaksepakatan melalui pembicaraan dalam kerangka damai. Dia mengatakan, Iran meyakini bahwa semua pihak harus menghindari setiap tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.

Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran Javad Oji mengatakan, Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka memiliki kapasitas yang cukup untuk memasok gas ke negara-negara tetangga dan Eropa. Dalam wawancara yang disiarkan televisi, Oji mengatakan,  konsumsi dan ekspor domestik gas Iran memang tinggi. Namun banyak ladang gas Iran yang tetap utuh. Selain itu, ladang-ladang baru juga telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami membuat banyak perjanjian dengan negara-negara pengekspor gas untuk pengembangan ladang minyak dan gas, rekonstruksi kilang minyak dan gas, serta transfer layanan teknis dan rekayasa," ujar Oji. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement