Sleman Kembangkan Merdeka Belajar Lewat Peminatan Khusus
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Kembangkan Merdeka Belajar Lewat Peminatan Khusus (ilustrasi). | Foto: ANTARA /Jessica Helena Wuysang
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman membuka program Merdeka Belajar melalui Kegiatan Peminatan Khusus Siswa. Dibuka secara simbolis, program tersebut dibuka Bupati Sleman, Kustini Purnomo, lewat pemukulan gong di SMPN 4 Pakem.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengatakan, kegiatan peminatan khusus siswa tersebut dilaksanakan melalui enam cabang peminatan. Mulai dari seni tari, story telling, konten kreator, desain grafis, voli putra dan voli putri.
Melalui program tersebut, siswa-siswi diberikan kemerdekaan mengembangkan dirinya sesuai bidang-bidang yang diminati. Program ini sekaligus sebagai pembelajaran agar mereka memiliki tanggung jawab atas pilihan-pilihan hidup yang mereka pilih.
Terdapat 170 siswa-siswi yang mengikuti program tersebut. Ery menerangkan, program ini telah mulai dilaksanakan di wilayah masing-masing sejak 24 Januari-19 Februari 2022. Kemudian, pada 22 Februari 2022 ini pelaksanaan dipusatkan di SMPN 4 Pakem.
"Ini merupakan hasil seleksi dari berbagai satuan pendidikan di Kabupaten Sleman yang dibagi di dalam empat wilayah, yakni wilayah utara, timur, barat dan tengah," kata Ery, Rabu (23/2).
Pelatihan ini menghadirkan pelatih-pelatih yang kompeten di masing-masing wilayah. Ery menambahkan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan profil belajar Pancasila dengan enam dimensi yang dimulai dari bertaqwa kepada Tuhan YME.
Kemudian, berahlak mulia berwawasan global, kemandirian, gotong royong dan kreatif . Selain itu, dimaksudkan untuk mengembangkan serta menumbuhkan rasa percaya diri kalau setiap individu memiliki kemampuan-kemampuan yang berbeda dengan orang lain.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, Pemkab Sleman akan terus mendukung kegiatan tersebut demi mencetak generasi muda yang cerdas dan kreatif. Ia menilai, pada prinsipnya setiap anak memiliki minat masing-masing.
Maka itu, ia mengingatkan, anak-anak tersebut tidak cukup jika cuma diberikan fasilitas pembelajaran melalui lembaga sekolah. Perlu mendapatkan dukungan dan difasilitasi, sehingga kemampuan siswa-siswi mampu berkembang secara optimal.
"Mencetak generasi muda yang cerdas dapat tercipta dengan adanya dukungan dari semua elemen," ujar Kustini.