Rabu 23 Feb 2022 14:23 WIB

Dulu Hina Islam, Politikus Amerika Ini Kini Ingin Idul Fitri Diakui

Ia ingin Idul Fitri dan Idul Adha diakui dan menjadi hari libur.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Muslim berdoa di sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika Serikat. Dulu Hina Islam, Politikus Amerika Ini Kini Ingin Idul Fitri Diakui
Foto: theconversation.com
Muslim berdoa di sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika Serikat. Dulu Hina Islam, Politikus Amerika Ini Kini Ingin Idul Fitri Diakui

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Politikus partai Republik Amerika Serikat (AS) Ed Durr sempat ramai dibicarakan setelah dia membuat status yang menghina Islam di media sosial tahun lalu. Namun pekan lalu, dia justru memperkenalkan resolusi untuk secara resmi mengakui dua hari raya umat Muslim.

Perubahan hati ini terjadi, menurut laporan Politico baru-baru ini, setelah Kepala Dewan Hubungan Amerika-Islam-New Jersey Selaedin Maksut mengadakan pertemuan dengan politikus tersebut pada November lalu. Maksut sebenarnya tidak mengharapkan sesuatu yang spesifik muncul dari pertemuan itu, terutama dari seseorang yang menggambarkan Islam sebagai "agama palsu" dan "pemujaan kebencian".  

Baca Juga

Namun pada akhirnya, itu membuat Durr menjadi yang terdepan untuk keinginan besar komunitas Muslim Amerika, yaitu mengakui hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

"Saya benar-benar tersentuh itu berasal dari pemikiran murninya, bahwa dia menganggapnya serius ketika saya menggambarkan pekerjaan saya," kata Maksut, menurut laporan Politico, dilansir dari The New Arab, Selasa (22/2/2022).

Meskipun resolusi tersebut disambut oleh banyak komunitas Muslim, pengajuan ini dikatakan tidak sejauh resolusi serupa yang dikeluarkan oleh Demokrat, yang berusaha untuk membuat hari libur ini resmi secara nasional. Resolusi Durr hanya mengakui keberadaan hari libur ini yang memungkinkan perubahan lokal.

“Satu [resolusi] yang diajukan Partai Demokrat tidak pernah disahkan,” kata Maksut, menurut situs tersebut.

“Ada populasi Muslim yang besar [di New Jersey], tetapi tidak cukup besar, saya kira, untuk membuat argumen. Resolusi adalah jalan tengah. Itu membuat argumen lebih mudah di tingkat lokal bagi Muslim untuk mengadvokasi hari libur di kota mereka sendiri,"ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement