Rabu 23 Feb 2022 15:48 WIB

OJK: Kripto Rawan Dijadikan Media Pencucian Uang

Aset kripto bersifat spekulasi dan tidak memiliki aset underlying.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
 Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan aset digital seperti koin kripto rawan dijadikan media pencucian uang.
Foto: EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan aset digital seperti koin kripto rawan dijadikan media pencucian uang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan aset digital seperti koin kripto rawan dijadikan media pencucian uang. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan masyarakat sering menjadikan aset kripto sebagai investasi padahal belum ada regulasi pasti dan tidak ada regulator sistem keuangannya.

“Kami tekankan (kripto) rawan dipergunakan media pencucian uang atas tindakan kriminal," ujarnya saat webinar bertajuk Opportunities, Challenges & Impacts of Utilizing New Tech in Strengthening The AML/CFT Regime, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Wimboh mengungkapkan aset kripto bersifat spekulasi dan tidak memiliki aset underlying. Wimboh juga bercerita ada sebuah lembaga keuangan di Indonesia yang sistemnya dihack (diretas) dan diminta tebusan dalam bentuk aset kripto.

"Uang pembayarannya diminta dengan kripto dan ini fakta dan barangkali bukan hanya satu," ungkapnya.

Namun dia mengaku tak bisa melarang masyarakat untuk membeli aset kripto karena merupakan hak finansial masing-masing. Wimboh juga menyebut aset kripto juga membuka peluang lain bagi masyarakat, seperti transaksi jual beli atau trading koin kripto.

“Kita harus mengingatkan ke masyarakat, tidak bisa melarang masyarakat karena ini hak pribadi seseorang. Silakan saja memutuskan tapi kenali risiko, manfaat, dan regulasinya," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement