In Picture: Penemuan Artefak Kuno di Malang
Red: Mohamad Amin Madani
Arkeolog dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan membersihkan arca Agastya dan Lingga berukir yang ditemukan saat eskavasi tahap kedua di situs Srigading, Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/2/2022). Di lokasi yang sama juga ditemukan artefak berupa pecahan relief sehingga memperkuat dugaan bahwa situs tersebut adalah candi yang berkaitan dgn prasasti Lingga Suntan peninggalan abad 10 pada era kerajaan Mataram Kuno. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Arkeolog dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menyatukan bagian arca Agastya yang ditemukan saat eskavasi tahap kedua di situs Srigading, Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/2/2022). Selain arca tersebut di lokasi yang sama juga ditemukan Lingga berukir serta pecahan relief sehingga memperkuat dugaan bahwa situs tersebut adalah candi yang berkaitan dgn prasasti Lingga Suntan peninggalan abad 10 pada era kerajaan Mataram Kuno. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Arkeolog dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan eskavasi tahap kedua di situs Srigading, Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/2/2022). Eskavasi tahap kedua tersebut rencananya akan dilaksanakan selama enam hari dengan target mengetahui bentuk candi serta mencari artefak peninggalan abad 10 di era kerajaan Mataram Kuno yang diduga masih tertimbun reruntuhan. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Arkeolog dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan membersihkan arca Agastya dan Lingga berukir yang ditemukan saat eskavasi tahap kedua di situs Srigading, Lawang, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/2/2022).
Di lokasi yang sama juga ditemukan artefak berupa pecahan relief sehingga memperkuat dugaan bahwa situs tersebut adalah candi yang berkaitan dgn prasasti Lingga Suntan peninggalan abad 10 pada era kerajaan Mataram Kuno.