Kamis 24 Feb 2022 05:45 WIB

Mengapa Rasulullah SAW Tegaskan Hakikat Agama adalah Nasihat?

Nasihat merupakan salah satu hakikat dan inti dari agama Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi penceramah memberikan nasihat. Nasihat merupakan salah satu hakikat dan inti dari agama Islam
Foto: Republika
Ilustrasi penceramah memberikan nasihat. Nasihat merupakan salah satu hakikat dan inti dari agama Islam

REPUBLIKA.CO.ID, —Nasihat berarti ajaran, pelajaran, atau anjuran yang baik. Istilah itu berasal dari bahasa Arab, nashaha, yang berarti `murni'.

Para ulama mengibaratkan nasihat seperti menyaring madu agar terpisah dari lilinnya sehingga menghasilkan madu yang murni.

Baca Juga

Perumpamaan itu bermakna, seseorang memilih kata-kata yang tepat agar pesan kebaikan bisa sampai kepada pendengar atau pembaca dengan baik.

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رضي اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ

Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari radhiyallahu an’hu, sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ad-diinu an-nashiihah. Artinya, Agama ini (Islam) adalah nasihat.”

Lantas, para sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjelaska, “Nasihat yang dimaksud adalah untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan manusia pada umumnya.” 

Hadits di atas sesungguhnya menyampaikan, nasihat merupakan tiang agama Islam. Dengan adanya pokok ajaran itu, Islam senantiasa dihayati oleh setiap mukmin. 

Apabila kaum Muslimin enggan memberi atau menerima nasihat, kekurangan akan menimpa mereka dalam setiap aspek kehidupan.

Hadits tersebut juga menerangkan lima peruntukan nasihat. Adapun nasihat yang ditujukan kepada Allah SWT berarti mengikuti apa-apa yang Dia cintai.

Seorang Muslim yang menyadari hal itu akan selalu berupaya melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Nasihat kepada Allah juga bermakna ikhlas, yakni seorang hamba meyakini bahwa Allah Maha-Esa. Tidak ada satu pun yang sebanding dengan- Nya. Tiada pula yang bisa menandingi-Nya. 

Selanjutnya, nasihat ditujukan kepada kitab Allah dan Rasul-Nya. Manifestasi hal itu ialah beriman kepada semua kitab yang diturunkan dari sisi Allah kepada para utusan- Nya. 

Alquran berlaku bagi seluruh manusia, sejak Nabi Muhammad SAW hingga hari akhir.Maka, inilah kitabullah yang wajib diyakini dan dijadikan pedoman.

Adapun nasihat kepada Rasulullah SAW berarti membenarkan kenabiannya, menaati perintahnya, menjauhi larangannya, menghidupkan sunahnya, dan lain-lain. 

Begitu pula dengan mengikuti suri teladannya, berakhlak sesuai dengan contoh Rasul SAW.

Dengan memuliakan Alquran dan Nabi SAW, hidup kaum Muslimin akan tenteram, baik di dunia maupun akhirat kelak.  

Selanjutnya, nasihat untuk para pemimpin umat. Dalam artian, mengingatkan mereka untuk selalu amanah dalam menjalankan tugasnya.

Di samping itu, mencegahnya agar tidak melakukan perbuatan zalim. Seorang imam yang baik akan menerima nasihat dengan lapang dada.

Baca juga: Mualaf Edy, Takluknya Sang Misionaris di Hadapan Surat Al Ikhlas

 

Pada akhirnya, nasihat untuk sesama manusia.Seorang Muslim hendaknya mengajak orang-orang untuk berbuat baik dan mengutamakan kemaslahatan umum.Allah SWT berfirman dalam surat Al Ashr: 

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sungguh, manusia dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.”   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement