Kamis 24 Feb 2022 13:36 WIB

PM Inggris: Vladimir Putin Pilih Jalan Pertumpahan Darah

Sebuah ledakan besar dilaporkan terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev, pada Kamis pagi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Suasana Kota Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Foto: AP Photo/Emilio Morenatti
Suasana Kota Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mengumumkan operasi militer di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dia terkejut atas laporan serangan Rusia terhadap Ukraina. Johnson mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas langkah selanjutnya.

“Presiden (Rusia Vladimir) Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina,” kata Johnson lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk keras serangan ceroboh dan tak beralasan Rusia ke Ukraina. Dia mengatakan, serangan tersebut membahayakan warga sipil yang tak terhitung jumlahnya. "Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya kami yang tak kenal lelah untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.

Stoltenberg menekankan, tindakan Rusia merupakan pelanggaran berat hukum internasional serta ancaman serius bagi keamanan Eropa-Atlantik. “Saya menyerukan Rusia untuk segera menghentikan aksi militernya dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Ukraina,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, NATO dan sekutunya akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia. “Kami mendukung rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutu,” ucap Stoltenberg.

Sebuah ledakan besar dilaporkan terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev, pada Kamis pagi waktu setempat. Dua ledakan pun menggema di kota Kramatorsk di wilayah Donbas timur. Kramatorsk adalah kota tempat banyak anggota pers asing mengikuti perkembangan terbaru di jalur kontak. Ledakan juga dilaporkan terjadi di kota Kharkiv, Mariupol, Mykolaiv dan Odessa. Menurut otoritas Ukraina, ledakan itu terjadi karena adanya serangan misil. Mereka menyebut, invasi sudah dimulai.

Belum ada laporan tentang adanya korban setelah ledakan. Pernyataan resmi tentang apakah pasukan Rusia telah melintasi daerah yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia belum diumumkan. Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis, mengumumkan operasi militer di Ukraina. Dia mengklaim hal itu dimaksudkan melindungi warga sipil. Sebelumnya Putin terlebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di timur Ukraina yang dikuasai kelompok milisi pro Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement