Lima Calon Rektor UII Sampaikan Rencana Aksi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Lima Calon Rektor UII Sampaikan Rencana Aksi. Kampus UII Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Lima calon rektor Universitas Islam Indonesia (UII) 2022-2026 sampaikan rencana aksi sebagai bagian pesta demokrasi di UII. Kegiatan ini dihelat luring terbatas, ditayangkan langsung melalui Zoom Meeting dan YouTube Suara Cinta UII.
Mereka terdiri dari Dosen Prodi Teknik Informatika Prof Fathul Wahid, Dosen Prodi Arsitektur Dr Ilya Fadjar Maharika, Dosen Prodi Pendidikan Kimia Prof Riyanto, Dosen Prodi Hukum Dr Rohidin dan Dosen Prodi Manajemen UII Dr Zaenal Arifin.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, Dr Masduki mengatakan, Action Plan merupakan penyampaian visi, misi, dan rencana kerja dari calon rektor. Dikemas terbuka dan kolaboratif, serta saling menebarkan gagasan.
Artinya, forum ini lebih kepada penyampaian gagasan pada saat yang sama. Panitia pemilihan turut mengundang tiga orang panelis yang akan menyampaikan masukan dan mendiskusikan plus minus dari Action Plan yang dirumuskan calon-calon rektor.
Tiga panelis yakni Rektor IPB University dan Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof Sulistyowati Irianto dan Dosen Fakultas Hukum UII dan Ketua Komisi Yudisial 2013-2015 Dr Suparman Marzuki.
"Forum ini juga sebagai wadah penjaringan wawasan dari civitas akademika maupun publik secara umum," kata Masduki, Kamis (24/2).
Ini jadi pertemuan gagasan yang dibawa sebagai amanah calon rektor terpilih. Jadi, siapapun yang terpilih membawa seluruh gagasan, tidak hanya membawa gagasan secara personal, tapi membawa gagasan kolektif yang diwadahi melalui forum Action Plan.
Action Plan tahun ini sedikit berbeda, salah satunya ada diskusi dengan panelis. Tiga panelis mewakili tiga pilar perguruan tinggi yang modern, keindonesiaan dan memiliki sistem internasional dalam melihat tantangan-tantangan yang ada di level global.
Intuisi dari tiga panelis ini yang akan memandang UII tidak hanya mengurusi internalnya, tapi bagian dari perguruan tinggi di tingkat global. Yang mana, tercermin dari berbagai pemikiran tiga panelis yang nanti dititipkan kepada calon-calon rektor.
Rencana kerja dari calon rektor merujuk kepada Statuta UII yang dirumuskan Yayasan Badan Wakaf UII atau Rencana Strategis. UII dalam empat tahun ke depan dirancang masuk sebagai universitas yang mempersiapkan diri menjadi pre-research university.
"Jadi, ada waktu untuk menggapai itu. Kita harapkan, dari forum Action Plan itu muncul indikator research university dari para calon dan panelis," ujar Masduki.
Masduki menambahkan, pemaparan Action Plan dilakukan di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk yang hadir secara luring terbatas sekitar 20 orang, sisanya difasilitasi secara daring.
"Secara regulasi maupun prinsip partisipasi dua jalur itu sama nilainya, tidak ada yang kemudian lebih baik. Khusus untuk luring kita terapkan protokol kesehatan yang ketat harus, tes antigen sebelum masuk ruangan dan kondisi duduk berjarak," kata Masduki.