Kamis 24 Feb 2022 14:05 WIB

Nasdem Sarankan Usulan Cak Imin Soal Penundaan Pemilu Didiskusikan

Nasdem terkejut dengan usulan Cak Imin soal penundaan pemilu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem - Ahmad M. Ali
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem - Ahmad M. Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengaku terkejut dengan pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 diundur satu hingga dua tahun. Namun agar tidak berkembang menjadi opini liar di masyarakat, ia mengusulkan agar usulan tersebut didiskusikan.

"Mengenai usul daripada Muhaimin, bagi Nasdem itu adalah salah satu bentuk surprise, kemudian ya perlu untuk didiskusikan, tapi kan ini tidak bisa menjadi pernyataan-pernyataan liar," kata Ahmad kepada Republika.co.id, Kamis (24/2).

Baca Juga

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 juga telah mengamanatkan pemilu dilaksanakan lima tahun sekali. Selain itu DPR bersama pemerintah dan penyelenggara pemilu diketahui juga telah menyepakati Pemilu digelar 14 Februari 2024. "Disepakati oleh semua fraksi, dan ditetapkan menjadi keputusan yang hari ini menjadi pedoman oleh semua partai politik. Artinya bahwa itu clear karena kita sudah menyepakati itu," ujarnya.

Adapun mengenai usulan tersebut, Ahmad mengatakan bahwa Nasdem menghargai semua pikiran, ide, gagasan, dan masukan dari seluruh pihak dalam rangka upaya memperbaiki bangsa. Namun alangkah baiknya usulan tersebut didudukan bersama untuk didiskusikan.

"Kalau dengan opini dibuat seperti ini kan nanti orang akan menggiring-giring bahwa seakan-akan ini adalah keinginan pemerintah supaya Pak Jokowi dan lain-lain padahal beliau kami mengenal betul tidak punya sedikit mau mencederai itu," tuturnya.

Apalagi ia menambahkan, Presiden Jokowi pernah beberapa kali menolak wacana penambahan masa jabatan. Bahkan Presiden Jokowi juga pernah secara tegas menyatakan bahwa wacana penambahan masa jabatan dilontarkan hanya untuk mencari muka.

"Ini menurut saya penting kenapa pak Jokowi sejak awal memberi batasan itu karena tidak mau kemudian terjadi polarisasi di tengah-tengah masyarakat pro dan kontra, karena dengan pernyataan Pak Muhaimin pasti akan terjadi polarisasi. Dan ini akan mengganggu program fokus daripada program pemerintah yang sedang fokus menangani persoalan pandemi," jelasnya.

NasDem mengapresiasi kerja pemerintahan Jokowi dalam menghadapi pandemi. Ahmad mengatakan adanya kegaduhan yang ditimbulkan dari wacana tersebut justru dikhawatirkan akan mengganggu fokus pemerintah dalam penyelesaian pandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement