Ledakan senjata pertama Rusia Ukraina telah terjadi. Presiden Rusia Vladimir Putin pada kemarin Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Seperti dilansir New York Post. Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Putin menyatakan hal tersebut tak lama setelah berpidatodi televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Imbas Perang Rusia-Ukraina bagi rakyat Indonesia
Banyak pihak kini percaya bila perang Ukraina-Rusia pecah akan memicu perang dunia III. Negara-negara para pendukung yang ada di kedua kubu mau tidak mau akan terlibat. Situasi ini identik dengan awal Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Bagi rakyat Indonesia imbas perang ini di depan mati. Apalagi bila perang berlangsung dalam beberapa waktu. Ketersediaan bahan pangan dalam negeri langsung akan terganggu. Sebab, impor gandung dari Ukrainan cukup signifikan. Besaran nilai impor dari Ukrainan mencapai 603 miliar dolar AS, yakni mencapai 2,5 juta ton.
Harus dingat pula impor gandum dari Ukraina bagi Indonesia pada posisi kedua terbanyak setelah Australia, yang mencapai 3,5 juta ton. Sedangkan, meski Rusia yang juga negara produsen gandum terbesar di dunia yakni mampu memenuhi porsi hingga 18 persen pasar gandum dunia, ekspor gandumnya ke Indonesia kecil saja, yakni 991,2 ton.
Jelas bila pecah perang maka Indonesia akan segera bersiap mencari substitusi pasokan gandum dari negara lain. Dan ini tak bisa serta merta. Akibatnya, harga gandum dalam negeri Indonesia dapat dipastikan akan naik karena pasokan terganggu. Ingat pula, selama ini Indonesia telah menjadi salah satu negara terbesar pengimpor gandum di dunia.
Paling tidak, tukang mie ayam dan penjual gorengan terancam akan langsung menikmati kesengsaraannya. Merekalah yang sehari-hari mengolah aneka gorengan yang menjadi santapan rakyat. Harga gorengan akan semakin mahal, menyusul harga minyak goreng, tahu dan tempe. Misalnya harga gorengan tempe dan tahu akan semakin melambung lho? Sebab selama ini bahan baku kedua gorengan itu menggunakaan gandum dan kedelai yang merupakan bahan impor. Gandum dari Ukraina dan kedeleai dari Amerika.
Juga tukang mie ayam yang sehari-hari berdagang keliling kampung akan terpukul. Harga mienya akan mahal karena memakai gandum yang itu sebagain besar pasokannya di kirim dari Ukraina itu.
Alhasil, jangan anggap sepele perang Ukraina-Rusia bila meletus bagi rakyat Indonesia, meski kita jauh dari wilayah konflik itu. Mari kita waspada!