Kamis 24 Feb 2022 14:39 WIB

Jelang Ramadhan, Disdagin Kota Bandung: Insya Allah Harga Minyak Tetap Stabil

Disdagin Kota Bandung memastikan harga minyak tetap stabil menjelang Ramadhan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Warga membeli minyak goreng saat operasi pasar minyak goreng di Kantor Bulog Cabang Bandung, Jalan Cipamokolan, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bersama Perum Bulog menyediakan 3.600 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter bagi masyarakat dengan maksimal pembelian sebanyak empat liter. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga membeli minyak goreng saat operasi pasar minyak goreng di Kantor Bulog Cabang Bandung, Jalan Cipamokolan, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bersama Perum Bulog menyediakan 3.600 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter bagi masyarakat dengan maksimal pembelian sebanyak empat liter. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sejumlah komoditi pokok seperti minyak goreng, gula, tempe tahu, hingga daging mulai mengalami kelangkaan yang berimbas pada kenaikan harga yang cukup melambung.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, Disdagin, pada Senin (21/2/2022) lalu telah menggelar rapat bersama seluruh pimpinan toko ritel se-Kota Bandung, telah memastikan stok minyak goreng saat ini masih tersedia sebanyak 250 ribu liter, yang terbagi di seluruh toko ritel se-Kota Bandung.

Baca Juga

“Kami sudah menyampaikan ke semua pengusaha ritel di Kota Bandung supaya menjelang Ramadhan, yang kurang lebih satu bulan lagi, pasokannya dapat terus ditambah dan kami sudah mendatangi 13 distributor di Kota Bandung, dan kami meminta komitmen mereka untuk menjaga betul-betul ketersediaan minyak goreng selama Ramadhan,” ujar Elly saat ditemui di Kantor Bulog Bandung Kecamatan Cipamokolan Kota Bandung, Kamis (24/2/2022).

“Mudah-mudahan dengan adanya operasi pasar (OP) hari ini dan pasokan barang baik minyak gula maupun beras yang terus dipertambah, maka menjelang ramadhan nanti insya Allah semua kebutuhan pokok tetap stabil,” sambungnya.

Meski begitu, Elly tidak memungkiri bahwa hingga saat ini warga Kota Bandung masih kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasar maupun toko ritel. Kelangkaan ini, kata dia, tak lain merupakan siasat dari pemerintah melalui pengusaha toko ritel demi menjaga ketersediaan stok minyak goreng.

“Di toko ritel ini memang tidak bisa tersedia setiap saat di rak jadi misalnya hanya ada di pagi atau sore saja,” kata Elly.

Saat ditanya tentang masih adanya pedagang yang membandrol minyak goreng dengan harga tinggi, Elly menekankan, untuk penjualan di toko ritel di Kota Bandung, seluruhnya telah sepakat untuk menjual minyak dengan harga Rp 14 ribu per liter.

Hal ini merujuk pada aturan dalam Permendag Nomor 06 tahun 2022, dimana harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan premium dipatok dengan Rp 14 ribu per liter. Sementara itu untuk penjualan di pasar tradisional, Elly mengakui bahwa aturan untuk harga minyak goreng masih belum sekatat sebagaimana toko ritel.

“Kami dan seluruh pemilik toko ritel sudah sepakat, jadi kalau ada toko ritel di kota Bandung yang menjual di atas HET, baik minimarket, supermarket, grosir, Hypermarket, Silahkan laporkan kepada kami karena itu dilarang. Itu berlaku untuk merek minyak sawit apapun, satu harga,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement