Kamis 24 Feb 2022 14:56 WIB

Novelnya Gambarkan Muslim Afrika Sebagai Umat Keji, Anak Will Smith Tuai Kecaman

Willow Smith akan merilis novel tentang kelompok etnis pribumi Muslim Afrika.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Willow Smith dan Jess Hendel menulis novel  Black Shield Maiden yang dianggap bermuatan rasis dan islamofobia.
Foto: EPA
Willow Smith dan Jess Hendel menulis novel Black Shield Maiden yang dianggap bermuatan rasis dan islamofobia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lagi dirilis, novel debut penyanyi Willow Smith, Black Shield Maiden, sudah menuai kecaman. Novel karya putri dari pasangan aktor Will Smith dan Jada Pinkett Smith itu dinilai memuat pandangan rasialis dan menggambarkan Muslim sebagai umat yang keji.

Hal itu terungkap setelah pembaca menyimak sinopsis yang dibagikan perusahaan penerbit Penguin. Black Shield Maiden merupakan karya Willow bersama dengan Jess Hendel.

Baca Juga

Black Shield Maiden mengikuti kisah seorang pejuang muda Afrika yang diculik dari rumahnya. Dia kemudian dibawa ke dunia Viking, di mana dia bertemu seorang putri.

Dalam Black Shield Maiden, Willow dan Jess menggambarkan Amazigh sebagai kelompok etnis pribumi Afrika Utara yang berbahaya pada masa kejayaannya. Dalam sinopsis novel yang akan diluncurkan pada Oktober 2022 itu disebutkan bahwa Muslim dari suku ini tidak menghormati orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang sama, bahkan sering terlibat dalam perang saudara satu sama lain.

Setelah membaca sinopsisnya, pengguna media sosial merasa kecewa dan mengungkapkannya kepada Willow. Mereka terkejut bagaimana Amazigh digambarkan dalam buku tersebut, meski Black Shield Maden bergenre fantasi.

"Saya merasa takut bagaimana Amazigh digambarkan dan Muslim digambarkan dalam buku ini," ujar salah satu pengguna media sosial, seperti dilansir Ace Showbiz, Kamis (24/2/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement