REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Duta Besar Ukraina untuk Turki mengatakan Ukraina meminta Turki memantau pergerakan kapal-kapal Rusia di Selat Bosporus dan Dardanella. Permintaan ini disampaikan Kamis (24/2/2022) setelah Rusia melancarkan serangan udara dan darat ke negara tetangganya tersebut.
Berdasarkan konvensi internasional Montreux, Turki yang merupakan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memiliki kontrol pada kapal-kapal yang melewati selat antara Laut Tengah dan Hitam. Hal ini menjadikan Turki sebagai pemain penting dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pada awal bulan ini enam kapal tempur dan sebuah kapal selam Rusia transit di Selat Bosphorus dan Dardanella untuk menuju Laut Hitam. Moskow mengatakan kapal-kapal itu menggelar latihan di dekat perairan Ukraina.
Berdasarkan perjanjian tahun 1936 Turki memiliki kontrol di Selat Bosporus dan Dardanella dan wewenang untuk mengatur kapal-kapal perang yang transit. Mereka juga mengatur pelayaran kapal-kapal sipil di masa damai dan melarang kapal yang bukan milik negara-negara Laut Hitam berlayar.