Kamis 24 Feb 2022 17:56 WIB

Angin Kencang Ngamuk Dua Hari di Indramayu, BMKG: Cuaca Ekstrem

Kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning maksimum mencapai 59 km per jam.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Petugas memeriksa penguapan air di Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Senin (12/8/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas memeriksa penguapan air di Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Senin (12/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka mengimbau, masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning untuk mewaspadai potensi hujan yang disertai angin kencang. Peristiwa itu melanda wilayah Kabupaten Indramayu selama dua hari berturut-turut, Selasa (22/2/2022)–Rabu (23/2/2022).

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, dari pantauan alat pengukur angin yang ada di BMKG Kertajati, dalam dua hari terakhir, kecepatan angin di Wilayah Ciayumajakuning maksimum tertinggi mencapai 32 Knot atau 59 kilometer per jam. Sedangkan kecepatan angin normalnya hanya 5-25 Knot atau 5-46 kilometer per jam.

"Di atas 25 Knot sudah termasuk angin kencang atau cuaca ekstrem," kata pria yang biasa disapa Faiz itu kepada Republika.co.id, Kamis (24/2/20222).

Faiz menjelaskan, angin kencang itu biasanya dibarengi oleh hujan sedang hingga lebat dikarenakan adanya awan hujan yang disebut Cumulonimbus. Menurutnya, awan Cumulonimbus bisa menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir ataupun puting beliung.

"Di Ciayumajakuning, potensi hujan disertai angin kencang masih bisa terjadi hingga tujuh hari ke depan," ucap Faiz.

Meski demikian, lanjut Faiz, pada umumnya potensi terjadinya hujan yang disertai angin kencang bisa terjadi hingga Maret-April. Namun, hal itu tidak setiap hari terjadi melainkan tergantung kondisi atmosfer/cuaca saat itu.

Sementara itu, cuaca ekstrim melanda berbagai daerah di Kabupaten Indramayu selama dua hari berturut-turut, yakni Selasa (22/2/2022)–Rabu (23/2/2022). Angin kencang yang disertai hujan sedang hingga lebat telah menyebabkan kerusakan rumah warga maupun menumbangkan pepohonan.

Seperti di Kecamatan Gantar, angin kencang mengamuk di Desa Mekarjaya dan menyebabkan 103 unit rumah warga mengalami rusak ringan maupun rusak berat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian pada Selasa (22/2/2022) itu.

Bupati Indramayu, Nina Agustina bersama jajarannya pun mengunjungi lokasi bencana, Rabu (23/2/2022). Dia menjanjikan akan membantu rumah warga yang rusak parah akibat bencana tersebut.

"Totalnya 103 rumah, 25 di antaranya rusak parah. Pemerintah, insyaallah, akan memperbaiki," ujar Nina.

Di hari yang sama, angin kencang yang disertai hujan sedang hingga lebat juga menerjang empat desa di Kecamatan Juntinyuat. Di kecamatan tersebut, tercatat ada 140 rumah warga yang rusak, baik rusak ringan, sedang maupun berat.

Kondisi serupa juga melanda Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari. Di desa tersebut, dialporkan 17 unit rumah warga rusak. Dua di antaranya rusak berat.

Selain merusak rumah, angina kencang di desa tersebut juga menyebabkan sejumlah makam di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat rusak tertimpa pohon besar yang tumbang. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement