Kamis 24 Feb 2022 20:47 WIB

Rusia Serang Ukraina, Pasukan NATO Bergerak Perkuat Sayap Timur

Pasukan Jerman telah tiba di Lithuania untuk antisipasi serangan Rusia.

 Dalam gambar yang dibuat dari video yang disediakan oleh Layanan Perbatasan Ukraina, kendaraan militer melewati titik kontrol di pos pemeriksaan Armyansk di perbatasan Ukraina-Krimea, Kamis, 24 Februari 2022. Layanan perbatasan Ukraina pada hari Kamis merilis video yang katanya menunjukkan Kendaraan militer Rusia melintasi perbatasannya dari Krimea. Dalam sebuah pernyataan, ditambahkan bahwa pergerakan peralatan militer dari semenanjung sedang direkam melintasi perbatasan administratif.
Foto: Border Service of Ukraine via AP
Dalam gambar yang dibuat dari video yang disediakan oleh Layanan Perbatasan Ukraina, kendaraan militer melewati titik kontrol di pos pemeriksaan Armyansk di perbatasan Ukraina-Krimea, Kamis, 24 Februari 2022. Layanan perbatasan Ukraina pada hari Kamis merilis video yang katanya menunjukkan Kendaraan militer Rusia melintasi perbatasannya dari Krimea. Dalam sebuah pernyataan, ditambahkan bahwa pergerakan peralatan militer dari semenanjung sedang direkam melintasi perbatasan administratif.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan memperkuat pasukan di sayap timur wilayah sekutu. Demikian ditegaskan Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, setelah Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina.

"Dalam beberapa hari dan pekan mendatang, akan ada lebih banyak (tentara), sehingga kami akan terus meningkatkan dan memperkuat keberadaan kami di bagian timur (wilayah) sekutu," kata dia kepada awak media di Brussel.

Baca Juga

NATO, tegas Stoltenberg, juga mengaktifkan rencana pertahanannya untuk memfasilitasi pergerakan tentara secara lebih cepat. Seperti dilansir laman Voi, konvoi 130 pasukan tentara Jerman dan 60 kendaraan telah tiba di Lithuania, Kamis. Jumlah itu baru setengah dari pasukan Jerman di NATO yang akan di tempatkan.

Presiden Lithuania Gitana Nauseda mengatakan, Kanselir Jerman Olof Scholz telah memastikan bahwa tentara Jerman diberikan otoritsasi untuk berperang mempertahankan Lithuania.  "Tentara Jerman di teritori kita untuk mempertahankan kita, dan jika ada ancaman terhadap Lithuania, mereka akan melaksanakan tugasnya," ujar Nauseda mengutip kantor berita Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) telah mengumumkan operasi militer di Ukraina. Putin memperingatkan kepada negara lain bahwa, setiap upaya yang mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.

Putin mengatakan, operasi militer itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.

Putin menegaskan, tujuan Rusia menggelar operasi militer bukan untuk menduduki Ukraina. Dia mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan demiliterisasi Ukraina.  Putin mendesak prajurit Ukraina untuk segera meletakkan senjata dan pulang. Saat Putin berpidato di televisi, sebuah ledakan besar terdengar di Kyiv, Kharkiv dan daerah lain di Ukraina.

Gambar terbaru yang dirilis oleh perusahaan citra satelit Maxar Technologies menunjukkan, pasukan Rusia dan peralatan militer dikerahkan dalam jarak 10 mil dari perbatasan Ukraina, dan kurang dari 50 mil dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Pada Kamis pagi, wilayah udara di seluruh Ukraina ditutup untuk lalu lintas udara sipil.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement