REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO—Nabi Muhammad SAW dikenal Umat Muslim dijuluki seorang Ummy atau buta huruf, beliau tidak bisa membaca dan menulis.
Namun belakangan beredar di media sosial, pernyataan yang disandarkan kepada Imam ar-Ridha yang mengatakan sebaliknya. Nabi Muhammad SAW dalam pernyataan tersebut dikatakan sebagai orang yang bisa membaca, bahkan mengerti 70 bahasa.
Sebutan ummy, dalam pendapat yang disandarkan kepada Imam Ar-Ridha itu, diambil dari tempat asal Rasulullah SAW yaitu Makkah yang merupakan Ummahatil Quro atau induk dari dari desa-desa. Pernyataan ini pun viral di media sosial dan menjadi diskusi hangat di Mesir. Bagaimanakah kebenarannya?
Dilansir dari Masrawy, Ahad (20/2/2022), mantan dekan di Universitas Al-Azhar, Dr Mukhtar Marzuq Abdel Rahim menyangkal pernyataan ini dan mempertanyakan sumbernya.
Menurutnya, pernyataan yang disandarkan kepada Imam ar-Ridha ini tidak bisa dipercaya dan bertentangan dengan Alquran dan hadits. Termasuk fakta yang terjadi pada Perjanjian Hudaibiyah.
Marzuq mengatakan, perkara ini sebenarnya sederhana, bisa diketahui siswa, tak perlu ulama. Dalil-dalil terkait kebutahurufan Nabi Muhammad SAW sangat kuat. Di antaranya surat Al Ankabut ayat 48:
وَمَا كُنتَ تَتْلُوا۟ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَٰبٍ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَ
Artinya: “Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (QS Al Ankabut ayat 48).
Dalam Tafsir Al-Muyassar dijelaskan, penjelasan ayat ini adalah: “Termasuk mukjizat-mukjizat-mu yang nyata (wahai Rasul) adalah bahwasanya kamu itu tidak dapat membaca kitab apa pun dan menulis huruf-huruf dengan tanganmu sendiri sebelum turunnya Alquran kepadamu. Dan mereka tahu itu.
Sekiranya kamu itu dapat membaca atau menulis sebelum diwahyukan wahyu kepadamu, pastilah para penentang ragu-ragu perihal Alquran. Dan mereka akan mengatakan, “Dia telah mempelajarinya dari kitab-kitab terdahulu atau menyalinnya dari kitab-kitab tersebut.”
Marzuq mengatakan, adapun arti dari ayat ويعلمهم الكتاب atau “Dan Kitab itu diajarkan kepada mereka”, berarti bahwa Alquran diajarkan dengan metode talqin atau talaqi. Bukan dengan cara baca tulis seperti pengajaran saat ini.
“Buta huruf Rasulullah SAW adalah salah satu mukjizat dan indikasi kebenaran Rasul bukan sebuah aib,” ujarnya.
Marzuq menukilkan pernyataan Abdul Halim Mahmud, bahwa kebutahurufan Rasulullah SAW mukjizat dari mujizat paling jelas buktinya terkait kebenaran risalah Rasulullah, dan bantahan terhadap tudingan orang musyrik bahwa apa yang beliau terima berasal dari ahlul kitab.
Sumber: masrawy