Kamis 24 Feb 2022 22:06 WIB

Warga China di Ukraina Diminta Tetap di Rumah

Kedutaan mengingatkan warga China memastikan keselamatannya di Ukraina.

 Mobil berbaris menunggu untuk mendapatkan bensin di luar sebuah pompa bensin di Kyiv, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. Pasukan Rusia telah meluncurkan serangan yang diantisipasi ke Ukraina. Ledakan besar terdengar sebelum fajar di Kyiv, Kharkiv dan Odesa ketika para pemimpin dunia mengecam dimulainya invasi Rusia yang dapat menyebabkan korban besar dan menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Mobil berbaris menunggu untuk mendapatkan bensin di luar sebuah pompa bensin di Kyiv, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. Pasukan Rusia telah meluncurkan serangan yang diantisipasi ke Ukraina. Ledakan besar terdengar sebelum fajar di Kyiv, Kharkiv dan Odesa ketika para pemimpin dunia mengecam dimulainya invasi Rusia yang dapat menyebabkan korban besar dan menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengingatkan warga negaranya di Ukraina agar tidak keluar rumah di tengah situasi mencekam setelah negara itu diinvasi oleh Rusia. Warga China di Ukraina diminta diam di rumah.

"Jika terjadi kekacauan dan situasi tidak terkendali, terutama jika ada kerusuhan serius di kota, keluar ke jalan (Anda) bisa menjadi sasaran serangan dan lalu lintas bisa diblokir. Oleh sebab itu, yang terbaik adalah tinggal di dalam rumah dan menjauh dari jendela dan kaca agar tidak mengalami luka-luka," demikian peringatan Kedutaan Besar China di Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Kedutaan juga meminta warga dan pelaku usaha asal China untuk tetap tenang dan memastikan keselamatannya. Jika melakukan perjalanan jauh, kedutaan mengingatkan agar warga memastikan ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan mereka di sepanjang rute perjalanan.

Kedutaan terus memantau perkembangan situasi di Ukraina. Ledakan terjadi di berbagai kota di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Ukraina timur pada Kamis.

Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun menyerukan semua pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina menahan diri guna menghindari eskalasi krisis lebih lanjut. "China percaya pintu untuk mencari jalan damai bagi Ukraina masih belum sepenuhnya tertutup. Untuk menghindari konflik lebih lanjut China akan terus mendorong pembicaraan damai," ujarnya dikutip media China.

Menurut dia, konflik di Ukraina memiliki catatan sejarah yang rumit dan perkembangan situasi yang terjadi merupakan dampak dari berbagai faktor yang sangat kompleks.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement