Kamis 24 Feb 2022 23:04 WIB

510 Rumah Warga Gunung Kidul Rusak Akibat Angin Kencang

Cuaca ekstrem melanda wilayah Gunung Kidul dan sekitarnya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Angin kencang. Ilustrasi. Cuaca ekstrem melanda wilayah Gunung Kidul dan sekitarnya
Angin kencang. Ilustrasi. Cuaca ekstrem melanda wilayah Gunung Kidul dan sekitarnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perkembangan terkini dampak angin kencang di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tercatat 510 rumah rusak dengan tingkat ringan hingga berat. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan sebanyak 33 unit rumah pada kategori rusak berat.   

"Data dampak bencana angin kencang yang berhasil dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul pada Rabu sore (23/2), pukul 17.15 mencatat 141 rumah rusak dengan kategori sedang dan 336 lainnya rusak ringan," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Selain berdampak pada sektor perumahan, pihaknya mencatat angin kencang yang terjadi pada Selasa lalu (22/2/2022) mengakibatkan rusak sedang pada fasilitas pendidikan dua unit, masjid dua unit serta pabrik dan balai dusun masing-masing satu unit. 

Sementara itu, pihaknya mencatat jumlah keluarga terdampak berjumlah 1.709 KK. Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden yang terjadi pada pukul 08.00 pagi tersebut. 

Data terakhir yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB menyebutkan sebanyak 7 KK atau 18 jiwa masih mengungsi sementara waktu di Balai RW Sambirejo, Kelurahan Samanu. 

"Lokasi terdampak angin kencang berada di tujuh kelurahan yang tersebar di Kecamatan Semanu, yakni Kelurahan Sambirejo, Ngampo, Cempluk, Jelok, Jonge, Kuwangen Lor dan Kuwangen Kidul," katanya  

Saat ini, dia melanjutkan, suasana kelurahan yang terdampak sudah kembali kondusif. BPBD Kabupaten Sleman yang dibantu BPBD DIY serta unsur terkait lainnya membantu warga yang tertimpa musibah maupun mereka yang masih mengungsi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga selama puncak musim hujan pada Februari ini.

Peringatan dini cuaca masih memantau potensi hujan lebat yang dapat diserta petir atau kilat dan angin kencang di wilayah DIY pada hari ini (24/2). Sementara itu, prakiraan cuaca pada hari ini di Kecamatan Semanu terpantau cerah berawan-berawan-hujan sedang. 

"Menghadapi fenomena angin kencang, warga dapat melakukan upaya dini untuk mengantisipasi atau menghindari risiko yang lebih buruk dengan berlindung di bawah bangunan yang kuat," katanya.

Kemudian, hindari berteduh di bawah pohon atau pun papan reklame. Mengantisipasi dampak hujan lebat, warga dapat memangkas ranting pohon yang ada di sekitar rumah untuk menghindari pohon tumbang.     

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement