Vaksinasi Booster Lansia Surabaya Capai 94,52 Persen
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Vaksinasi Booster Lansia Surabaya Capai 94,52 Persen (ilustrasi). | Foto: Antara/Fauzan
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan, cakupan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster bagi warga lanjut usia (Lansia) telah mencapai 94,52 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi booster non Lansia baru 66,24 persen.
"Cakupan vaksinasi booster saat ini sudah mencapai 82.992 atau 94,52 persen untuk lansia. Sementra non lansia cakupannya sudah mencapai 293.027 atau 66,24 persen," kata Nanik di Surabaya, Kamis (24/2).
Nanik menjelaskan, berdasarkan capaian tersebut, dari sasaran 87.800 Lansia di Kota Pahlawan, yang saat ini belum menjalani vaksin booster tinggal 4.808 orang. Sedangkan warga non lansia, dari sasaran 442.351 orang, yang belum tervaksinasi ada 149.324 orang.
Nanik pun mengaku terus bergerak melayani vaksinasi booster di seluruh Puskesmas di Kota Pahlawan. Nanik melanjutkan, setiap Puskesmas mendapat jatah minimal 300 vaksin booster per hari. Jumlah tersebut tidak mempengaruhi ketersediaan vaksin booster di Kota Surabaya.
"Sampai dengan hari ini, ketersediaan vaksin booster masih aman. Ada sekitar 27.000 dosis," ujar Nanik.
Agar target tercapai, Nanik bersama jajarannya juga membuka pos vaksinasi serentak setiap hari. Mulai Senin hingga Sabtu di 63 Puskesmas se-Surabaya. Bahkan di hari libur pun beberapa Puskesmas tetap buka melayani vaksinasi booster.
"Selain di 63 Puskesmas, Pemkot Surabaya juga memfasilitasi layanan vaksin booster di mal secara massal, vaksin corner dan balai RT/RW. Tujuannya untuk memudahkan jangkauan layanan masyarakat, sekaligus dalam percepatan vaksinasi," kata dia.
Nanik berharap, di akhir Februari bisa mencakup lebih banyak lagi agar capaian vaksinasi booster terpenuhi. Bahkan, pada Maret 2022, ia bersama jajaran Dinkes Surabaya bakal mengoptimalkan vaksinasi booster dengan cara sweeping.
"Kami kembali optimalkan untuk melakukan sweeping bulan depan. Sasarannya adalah yang belum divaksin maupun yang vaksin belum lengkap," ujarnya.