REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan workshop pendampingan penulisan publikasi jurnal nasional terakreditasi bagi dosen. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Rabu (23/2/2022) pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dengan menghadirkan narasumber Koordinator Unit Jurnal LPPM Universitas BSI Agus Junaidi dan Alan Budi Kusuma sebagai notulen. Pada awal acara, workshop ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BSI Ani Wijayanti. Ani membuka acara dan memberikan apresiasi atas berlangsungnya workshop tersebut.
“Adanya workshop pendampingan penulisan publikasi jurnal nasional terakreditasi ini sangat bagus bagi dosen dalam tahapan penulisan jurnal nasional terakreditasi. Sehingga dosen bisa lebih aktif lagi dalam publikasi jurnal,” tutur Ani.
Menurut Agus, penting bagi dosen memahami hal-hal yang berkaitan dengan cara penulisan artikel, terutama pada jurnal nasional terakreditasi. Langkah-langkah yang harus diperbanyak dosen adalah literasi membaca artikel atau jurnal ilmiah.
“Para dosen juga harus bisa paham dan bisa mengaplikasikan penulisan jurnal mulai dari landasan penulisan jurnal, standar mutu artikel, strategi menulis, template jurnal, alur pikir artikel jurnal dan seterusnya,” ujarnya.
Agus juga memberikan tambahan informasi tentang bagaimana menulis jurnal. Terdapat lima hal yang wajib atau pokok dalam menulis jurnal meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan kesimpulan.
“Karakteristik penulisan jurnal bersumber dalam rangkaian proses penelitian, gaya penulisan fokus pada isu, pemaparan harus concise atau ringkas tajam dan padat, disusun untuk submitting to journal artinya sudah siap diajukan untuk dipublikasikan dalam sebuah jurnal,” katanya.
Ia menambahkan untuk dapat diterima, maka paper yang masuk harus sudah mengikuti template yang sudah disediakan. Saat submit paper, maka kemungkinan untuk paper tersebut dilakukan proses revisi sangatlah besar, bahkan mungkin bisa berkali-kali.
“Dalam hal ini penulis harus selalu memperbarui setiap koreksi yang diberikan oleh editor dan update progres dapat dilihat dari email yang diterima penulis yang sudah dikirimkan oleh editor,” jelas Agus.