REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ibu Kota Ukraina, Kiev, dibombardir serangan rudal pada Jumat (25/2/2022) pagi jelang fajar. Rusia melancarkan serangan dengan rudal penjelajah.
"Serangan ke Kiev dengan rudal penjelajah atau misil balistik terus berlanjut," ujar penasihat kepala Kementerian Dalam Neger Ukraina kepada wartawan melalui pesan singkat.
Tim CNN di lapangan mendengar suara ledakan besar di pusat Kiev. Gambar menunjukkan apartemen terbakar, meski belum dipastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh serangan rudal.
Sebelumnya, koresponden BBC melaporkan, pasukan terjun payung Rusia telah menguasai pangkalan Antonov yang berada sekitar 15-20 mil (24-30 kilometer) dari ibu kota Kiev. CNN juga menyiarkan secara langsung bagaimana pasukan terjun payung Rusia terlihat dengan jelas di perimeter.
"Pasukan Ukraina menyatakan telah melancarkan serangan balik. Seperti diperkirakan oleh intelijen Barat, serangan ini berjalan dengan cepat, bahkan lebih cepat dari perkiraan," ujar koresponden BBC, Kamis (24/2/2022).
Pasukan darat
Tidak hanya serangan udara, pasukan darat Rusia dilaporkan mulai menyeberang ke Ukraina dari beberapa arah pada Kamis (24/2/2022). Dinas penjaga perbatasan Ukraina menyampaikan hal itu, hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bersiap melakukan peluncuran operasi militer khusus di Donbas, wilayah timur Ukraina. Sejauh ini, korban tewas dilaporkan mencapai tiga orang.
Seperti dilansir Al Arabiya, tank dari Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara. Termasuk juga dari Semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow sejak 2014.
Salah satu tentara Ukraina dilaporkan tewas dalam serangan penembakan di sepanjang perbatasan Krimea. Ini menjadi kematian militer pertama yang dikonfirmasi secara resmi dari invasi Rusia.
Selama delapan tahun, Pemerintah Ukraina terlibat konfilk dengan kelompok pemberontak separatis yang didukung Rusia di timur negara itu. Meski demikian, dalam tahun-tahun tersebut tidak ada korban jiwa di sepanjang perbatasan selatan dengan Krimea
Undang-undang darurat mulai berlaku di Ukraina pada Kamis (24/2/2022) dini hari. Warga Ukraina telah diberi tahu bahwa mereka memiliki hak untuk membawa senjata. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya siap melawan invasi Rusia. Ia meminta semua orang untuk tidak panik dan bersiap untuk apa pun.
Baca juga : Pasukan Terjun Payung Rusia Dekati Jantung Ibu Kota Kiev
"Jangan panik. Kami kuat. Kami siap untuk apa pun. Kami akan mengalahkan semua orang karena kami adalah Ukraina," ujar Zelensky dalam sebuah pernyataan yang direkam dalam video dan disiarkan.