REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina mencoba mengadang gempuran dari invasi tentara Rusia dari berbagai arah. Pertempuran pecah tak jauh dari ibu kota Kiev.
Pertempuran yang berlangsung di pangkalan di pinggiran kota ini bisa menjadi batu loncatan bagi Rusia untuk menguasai Kiev jika memenangkannya. BBC News melaporkan, pertempuran terjadi di beberapa front menyusul serangan dari arah timur, utara, dan selatan pada Kamis (24/2/2022). Puluhan orang dilaporkan terbunuh dan ribuan warga mengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji untuk terus melanjutkan pertempuran. Ia memerintahkan wajib militer dan semua cadangan tempur Ukraina untuk berperang. Menteri Pertahanan juga meminta agar siapa saja yang mampu memegang senjata untuk bergabung dalam upaya mengusir Rusia.
Sebelumnya, ibu Kota Ukraina, Kiev, dibombardir serangan rudal pada Jumat (25/2/2022) pagi jelang fajar. Rusia melancarkan serangan dengan rudal penjelajah. "Serangan ke Kiev dengan rudal penjelajah atau misil balistik terus berlanjut," ujar penasihat kepala Kementerian Dalam Negeri Ukraina kepada wartawan melalui pesan singkat.