Jumat 25 Feb 2022 12:08 WIB

Tingkatkan Kinerja LRT Sumsel, Kemenhub Dorong Masyarakat Gunakan Angkutan Umum

Salah satu program Kemenhub adalah Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum.

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen meningkatkan kinerja transportasi massal di Indonesia, salah satunya yaitu moda transportasi Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan yang ada di Kota Palembang, Sumatra Selatan.  Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja transportasi massal yaitu melalui Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum, yang merupakan salah satu program Kemenhub dalam rangka pengembangan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan.

Melalui program ini, Kemenhub mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum seperti bus dan kereta api. “Mengapa kita lakukan di Palembang? Karena Palembang termasuk salah satu kota yang memiliki angkutan massal yang lengkap, khususnya untuk angkutan jalan dan kereta api,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Webinar Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum, yang diselenggarakan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub di  Palembang, Sumatera Selatan secara daring maupun luring, di Palembang, Sumsel, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Menhub mengungkapkan, beberapa manfaat jika menggunakan angkutan massal antara lain yaitu mengurangi tingkat kemacetan, mengurangi polusi udara (ramah lingkungan), dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan yang sering dialami oleh pengguna kendaraan pribadi. Keberadaan LRT Sumsel di Palembang ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama angkutan massal bagi masyarakat di Palembang dan sekitarnya. 

“Upaya kreatif dan inovatif terus kami lakukan bersama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan unsur terkait lainnya, dalam rangka bersama-sama mengoptimalkan pengoperasian kereta LRT ini,” ujarnya.

Beberapa program yang telah dijalankan diantaranya yaitu program kartu berlangganan untuk pelajar dan mahasiswa bekerjasama dengan Bank Sumsel dengan menyiapkan sebanyak 5000 kartu secara bertahap, lalu tiket berlangganan untuk ASN Pemda Kota Palembang melalui koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Kemudian, Program “Edukasi Naik LRT” ke sekolah bagi pelajar maupun masyarakat umum, Perbaikan fasilitas Ramp untuk pejalan kaki di stasiun-stasiun LRT, Penyediaan fasilitas tas belanja untuk Ibu-Ibu pengguna LRT, dan menerbitkan aturan memperbolehkan penumpang LRT membawa sepeda lipat maupun non lipat.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, upaya lain yang penting yaitu mewujudkan integrasi antarmoda yang akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses LRT. Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama dengan Pemprov Sulsel dan Pemkot Palembang telah melakukan sejumlah langkah yaitu: melakukan rerouting trayek angkot dan Bus Rapid Transit (BRT), dan pembangunan fasilitas halte bus di dekat stasiun LRT.

“Gerakan ini harus terus dikampanyekan, karena penggunaan angkutan umum menjadi suatu keniscayaan. Pemda juga diharapkan proaktif bersama-sama mengimbau masyarakat Palembang. Warga Palembang harus bangga karena kotanya  dapat menjadi contoh yang paling maju dalam penggunaan angkutan umum,” ujar Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung peningkatan kinerja angkutan umum, khususnya LRT Sumsel.

Ia mengungkapkan, sejumlah upaya yang telah dilakukan yaitu mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Sumsel tgl 17 Januari 2022 tentan penggunaan sarana dan prasarana angkutan umum kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Sumsel serta kepada masyarakat Palembang untuk menggunakan angkutan umum, bekerjasama dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel mempersiapan park and ride pada Stasiun Asrama Haji, Stasiun Polresta, Stasiun Bumi Sriwijaya dan Stasiun Jakabaring. Kemudian, penerbitan kartu name tag ASN sebagai alat ganti pembayaran tunai yang terintegrasi dengan angkutan kota dan bus air, dan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-api, serta bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah Provinsi Sumsel dalam penerbitan kartu elektronik.

Kemenhub melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel DJKA juga menyelenggarakan kegiatan lomba pembuatan video melalui aplikasi TikTok dan Instagram yang dimulai sejak 22 s.d 26 Februari 2022. Masyarakat umum bisa mengikuti lomba tersebut dengan mengirimkan konten bertema bangga naik angkutan umum dengan menyertakan hashtag Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum dan mention ke akun @LRTSumselofficial.

LRT Sumatera Selatan atau LRT Palembang adalah sebuah sistem angkutan cepat yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan kompleks Olahraga Jakabaring. Pembangunan LRT ini difungsikan sebagai sarana transportasi penunjang masyarakat Palembang dan sekitarnya, termasuk untuk menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Asian Games 2018 lalu. 

LRT Sumatera Selatan memiliki total jalur kereta api sepanjang 23,4 km (elevated) dengan 12 stasiun yang melintasi Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin.

Sejak dioperasikan pada Juli 2018 sampai dengan awal Januari 2020, tercatat jumlah penumpang yang telah diangkut LRT Palembang sebanyak 3,67 juta orang. Sejak pandemi melanda di awal 2020, sempat terjadi penurunan penumpang yang signifikan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Namun kini, jumlah penumpang menunjukkan tren yang terus meningkat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement