Jumat 25 Feb 2022 13:13 WIB

Habib Ali Kwitang Tolak Perintah Kaisar Jepang Membungkuk kepada Matahari

Habib Ali juga meminta kepada umat Islam untuk menolak perintah tersebut karena perbuatan syirik.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
.
Foto: network /Kurusetra
.

 Habib Ali Alhabsyi, sedang memberikan wejangan (orang Betawi menyebut tesuir ) di tengah ribuan umat di majelis taklimnya di Kwitang. Foto; Alwi Shahab.
Habib Ali Alhabsyi, sedang memberikan wejangan (orang Betawi menyebut tesuir ) di tengah ribuan umat di majelis taklimnya di Kwitang. Foto; Alwi Shahab.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Habib Ali Alhabsyi, menolak perintah Kaisar Jepang untuk membungkuk menghadap matahari. Penolakan itu dilakukan karena hal tersebut mengandung kemusyrikan.

Habib Ali pun memberikan memberikan wejangan (orang Betawi menyebut tesuir) di tengah ribuan umat di majelis taklimnya di Kwitang, Jakarta Pusat di masa penjajahan Jepang (1942-1945). Penjajah Jepang, dalam upaya menarik dukungan masyarakat Indonesia, telah mendekati para alim ulama yang punya karisma besar di tengah masyarakat. Setiap pagi, saat munculnya matahari, rakyat diharuskan membungkuk menghadap matahari.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?