Jumat 25 Feb 2022 13:54 WIB

PAN Setuju Tunda Pemilu, Zulhas: Kepuasan Terhadap Kerja Pak Jokowi Tinggi Sekali

PAN juga beralasan pemilu 2024 lebih baik ditunda karena ekonomi belum stabil.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa PAN setuju terhadap usulan penundaan pelaksanaan Pemilu 2024. Tingginya hasil survei kepuasan Presiden Joko Widodo jadi salah satu alasan PAN setuju pemilu diundur.

"Memang survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah Pak Jokowi ini tinggi sekali. Artinya, Presiden Jokowi dinilai oleh masyarakat yang terbaik saat ini," kata Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (25/2).

Baca Juga

Ia memuji tingginya hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi yang mencapai lebih dari 70 persen. Menurut dia, hasil survei tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang terjadi saat dunia dihadapkan ancaman pandemi Covid-19 dan tantangan ekonomi global.

"(Kepuasan kinerja Presiden Jokowi) lebih dari 70 persen, tepatnya 73 persen lebih. Kepuasannya ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di belahan dunia terhadap survei yang dilakukan oleh lembaga tertentu kemarin kepuasannya sampai 73 persen," ujarnya.

Selain itu, alasan lain PAN setuju pemilu diundur karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Menurut dia, diperlukan perhatian khusus secara serius untuk menangani pandemi.

Kemudian belum stabilnya ekonomi juga jadi alasan Pemilu 2024 perlu ditunda. Zulhas memandang, pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.

"Pertumbuhan ekonomi yang rata-rata masih 3-3,5 persen dan situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," ujarnya.

Kemudian, Zulhas menambahkan, perkembangan global yang memanas antara Ukraina dan Rusia juga diprediksi akan berpengaruh terhadap perekonomian global dan Tanah Air. Selain itu, Zulhas juga menyoroti besarnya biaya pemilu. "Pemilu ini biayanya besar. Terakhir itu saya dengar naiknya saja Rp 180 triliun-Rp 190 triliun," ujarnya.

Tidak hanya itu, Zulhas juga menyoroti soal pentingnya  keberlangsungan program-program untuk pembangunan yang tertunda selama dua tahun karena pandemi. "Oleh karena itu, berbagai pertimbangan itu dan masukan dari masyarakat, kalangan, kami, memutuskan setuju pemilu diundur," katanya.

Ia akan segera berkomunikasi dengan partai koalisi dan berbagai ormas serta kelompok elite partai lainnya terkait pernyataannya tersebut.

Diketahui berdasarkan survei Litbang Kompas kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 73,9 persen. Capaian tersebut tertinggi selama survei dilakukan sejak Januari 2015.

Survei dilakukan pada 18-30 Januari 2022 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error 2,8 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement