Menggagas Strategi Pemulihan Ekonomi Kawasan Aglomerasi
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto (paling kiri), Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dalam acara dialog Pemulihan Ekonomi Daerah melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Tiga Kepala Daerah (Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang) di kalaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pandemi Covid-19 dalam kurun waktu hampir dua tahun ini telah berdampak terhadap semua sektor pembangunan serta kondisi masyarakat. Terpuruknya sektor perekonomian menjadi salah satu sektor yang penting mendapatkan perhatian.
Berangkat dari persoalan ini, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menginisiasi kolaborasi dan sinergi tiga daerah dalam rangka membangkitkan kembali perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19 di Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.
Hal ini terungkap dalam dialog Pemulihan Ekonomi Daerah melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Tiga Kepala Daerah (Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang) di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Kamis (24/2/2022).
Dalam kesempatan ini, Hendrar Prihadi mengungkapkan kolaborasi dan sinergi percepatan penanganan ekonomi akibat dampak pandemi di tiga daerah dalam kawasan aglomerasi menjadi penting. “Terlebih Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang merupakan daerah penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang,” ungkapnya.
Menurut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi daerah ia menginginkan adanya konsolidasi pertumbuhan ekonomi dan penanganan Covid-19 dengan percepatan vaksin di tiga daerah aglomerasi ini.
Pengalaman hampir dua tahun menghadapi situasi sulit akibat pandemi, menjadi pengalaman sekaligus momentum yang tepat untuk bersama-sama bangkit dan menyongsong situasi yang lebih baik ke depan.
Maka percepatan vaksin di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga menjadi kunci kebangkitan bersama daerah yang saling berdekatan ini, sebelum sinergi dan kolaborasi pemulihan ekonomi daerah didorong bersama.
Baik melalui promosi potensi ekonomi daerah, menggelar event pariwisata kawasan aglomerasi, maupun kegiatan lain untuk membangkitkan industri kreatif. “Inilah fungsinya sinergi dan kolaborasi tersebut,” jelasnya.
Hendi juga menyampaikan, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang diberikan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kondisi wilayah dan alam yang indah, sejuk, dan berbeda dengan topografi Kota Semarang.
Di luar itu, potensi kedua daerah aglomerasi Kota Semarang tersebut juga beragam dan memiliki peluang besar untuk dikembangkan dalam mendukung kebangkitan perekonomian daerah.
“Kalau saya suntuk, saya suka jalan ke Salatiga walaupun hanya sekadar menikmati kuliner ronde yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, atau saya beli bakso di seputar Tamansari atau kadang juga ke wilayahnya Pak Ngesti (Kabupaten Semarang, red.),” ungkap dia.
Kolaborasi, partisipasi, dan sinergi antar tiga kepala daerah di wilayah aglomerasi dalam menangani permasalahan ekonomi dan percepatan vaksin penting dilakukan. Hal tersebut guna meningkatkan partisipasi dari masyarakat agar bangkit dari pandemi covdi-19.
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto menambahkan, pandemi telah banyak memengaruhi tatanan dan kondisi perekonomian masyarakat. Misalnya, pembatasan aktivitas perekonomian warga yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi pun mengalami angka minus.
Hal ini betul-betul dirasakan oleh seluruh warga Kota Salatiga dan bahkan juga warga di daerah lain yang ada di sekitar Kota Salatiga, seperti Kabupaten Semarang. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama.
Maka yang dibutuhkan sekarang adalah inovasi dalam rangka memulihkan pertumbuhan ekonomi. “Dalam rangka menggerakkan ekonomi Kota Salatiga mendorong ekonomi kreatif berkembang di Kota Salatiga,” jelasnya.
Sehingga meski di tengah situasi pandemi, lebih dari 150 usaha kreatif dan ratusan UMKM terus bertumbuh di daerahnya. Yang menarik bahan bakunya juga disuplai dari Kabupaten Semarang.
Ia pun sependapat dengan Hendi, bahwa sinergi dan kolaborasi menjadi strategi untuk bersama-sama membangkitkan dan memulihkan kondisi perekonomian yang terguncang hebat akibat pandemi.
“Kita memang harus terus melakukan sinergi dan kolaborasi. Sehingga mereka bisa bersama-sama berdagang di Kota Salatiga untuk menumbuhkan dan membangkitkan perekonomian secara bersama,” tambahnya.
Sementara Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan, dampak pandemi yang cukup luar biasa terasa bagi pelaku usaha pariwisata di daerahnya dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.
Banyaknya tempat wisata yang tutup mengakibatkan ribuan karyawan dan pekerja wisata tidak harus berhenti bekerja. Efek domino yang tak kalah berat juga dirasakan para pelaku UMKM yang kemudian juga terdampak akibat berhentinya kegiatan pariwisata.
Maka ia sepakat kebangkitan ekonomi dan pariwisata penting dilakukan. Gagasan untuk membangun sinergi dan kolaborasi tiga daerah menjadi asa bagi daerahnya untuk membengkitkan dan memulihkan perekonomian daerah.
Meski upaya tersebut sudah mulai dilaksanakan secara bertahap, pelan namun pasti perekonomian sudah menuju arah perbaikan. “Maka strategi pemulihan ekonomi secara bersama di kawasan aglomerasi akan dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi daerah masing-masing,” kata Ngesti.