Jumat 25 Feb 2022 20:00 WIB

Ketua Umum DDII Ingatkan Dua Warisan Mohammad Natsir

Mohammad Natsir merupakan tokoh DDII.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum DDII Ingatkan Dua Warisan Mohammad Natsir. Foto:   M Natsir, Perdana Menteri RI dan pencetuk Mosi Integrasi agar Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
Foto: google.com
Ketua Umum DDII Ingatkan Dua Warisan Mohammad Natsir. Foto: M Natsir, Perdana Menteri RI dan pencetuk Mosi Integrasi agar Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), KH Adian Husaini, mengungkapkan, ada dua warisan penting Mohammad Natsir untuk para kader dakwah. Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DDII di Kota Padang, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022).

Kiai Adian mengatakan, pertama, warisan intelektual. Sudah 74 karya tulis yang Buya Natsir sumbangkan. Jumlah itu tercatat oleh keluarganya.

Baca Juga

"Sebenarnya, para mahasiswa, dengan membaca buku-buku pak Natsir saja, sudah cukup untuk jadi orang baik dalam berbagai aspek," kata Kiai Adian melalui pesan tertulis yang diterima Republika, umat (25/2/2022).

Ia mengatakan, salah satu buku yang paling disoroti berjudul Fiqhud Dakwah. Ketika Masyumi tidak diperbolehkan lagi berpolitik praktis, Natsir berinisiatif supaya melakukan politik lewat jalur dakwah. Hebatnya, dari pulau terpencil sampai dunia Islam internasional, bisa dicakup oleh dakwahnya.

Kiai Adian mengatakan, warisan kedua adalah keteladanan atau kepribadian Sang Bapak NKRI. Ketua Umum DDII ini mengaku banyak mendapat referensi dari beberapa murid Natsir dan orang-orang hebat yang hidup sezaman dengannya. Seperti KH Cholil Badawi, Lukman Hakiem, KH Syuhada Bahri, Husein Umar dan masih banyak lagi.

"Semuanya sepakat bahwa Mohammad Natsir adalah sosok yang konsisten, ikhlas, sederhana. Dan yang paling penting adalah rela berkorban dan senang berjuang demi kemajuan dakwah dan pendidikan Islam," ujarnya.

Kiai Adian juga mengingatkan agar para kader dan pengurus DDII merapatkan barisan terus berusaha diwujudkan. Moto itu berbunyi “Memperkuat Organisasi, Memperkokoh NKRI."

“Ayat kaannahum bunyanun marshush dalam Surat As-Shaf harus diberlakukan untuk semua organisasi, bukan masing-masing," jelasnya.

Untuk diketahui, DDII menggelar Rakornas dan Haflah ke-55 pada 24-26 Februari 2022 di Kota Padang, Sumatera Barat. Rakornas dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansharullah.

Rakornas dihadiri peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Sejumlah pejabat dan tokoh diagendakan turut menyampaikan pemaparan pada agenda besar ini. Seperti Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menparekraf Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Buya Gusrizal Gazahar, dan lain-lain.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement