Jumat 25 Feb 2022 15:46 WIB

Isra Miraj dan 4 Keistimewaan Waktu Malam yang Diabadikan Alquran  

Alquran abadikan keutamaan waktu malam salah satunya peristiwa Isra Miraj

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi malam hari. Alquran abadikan keutamaan waktu malam salah satunya peristiwa Isra Miraj
Foto: Dom
Ilustrasi malam hari. Alquran abadikan keutamaan waktu malam salah satunya peristiwa Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu hikmah yang bisa diambil dari peristiwa agung Isra Miraj adalah mulianya waktu malam hari. 

Menukil buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam As Suyuthi, dijelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj dilakukan pada malam hari adalah untuk mematahkan pendapat filosof yang mengidentikkan malam sebagai waktu kejahatan dan hina.

Baca Juga

Berikut ini beberapa ayat Alquran yang menjelaskan mulianya waktu malam hari yaitu sebagai berikut:

Pertama, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang mengagumi bintang di malam hari dan melihat kekuasaan Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Anam ayat 75-76:  

وَكَذَٰلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ

“Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.  

Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”

Kedua, Nabi Luth alaihissalam dan kaumnya hijrah di waktu malam. Hal ini sebagaimana yang diabadikan dalam surat Hud ayat 81: 

قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ

“Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan).

Baca juga: Mualaf Edy, Takluknya Sang Misionaris di Hadapan Surat Al Ikhlas

Oleh karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu (janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat).

Sesungguhnya dia akan terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?”   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement