REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Anak itu tertunduk dengan tangan mengusap kedua matanya. Tangannya basah, airmatanya meleleh di kedua pipinya. Ia tidak menyangka jika impiannya sejak lama untuk pergi ke Tanah Suci melaksanakan umroh akhirnya terwujud.
Namanya Irfan Firmansyah. Saat ini, tercatat sebagai salah satu mahasiswa tingkat akhir di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. Lelaki asal Jombang tersebut berhasil mendapatkan umroh dari salah satu donatur Laznas LMI setelah memenangi tes hafalan Alqur’an 30 juz.
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka dapat hadiah umroh. Ini semua karena keberkahan Alqur’an,” ujarnya usai ditemui setelah mendapatkan hadiah pada acara maulid Nabi.
Irfan, nama panggilannya, merupakan anak yatim piatu sejak kecil. Pada tahun 2006, saat dia berusia 8 tahun, bapaknya wafat, disusul 2 tahun kemudian, pada tahun 2008, ibunya menyusul. Sadar kedua orangtuanya tiada, ia belajar mandiri sejak kecil, dan memotivasi dirinya sendiri agar menjadi orang bermanfaat.
Ia mulai menghafal al Quran sejak tahun 2011 di Pondok Pesantren Madrasahtul Qur’an di Tebu Ireng, Jombang.
“Sejak lulus Madrasah Ibtidaiyah (MI) saya mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA), kesempatan tersebut saya buat untuk mulai menghafal Al Qu’an,” tambahnya saat diwawancarai.