Jumat 25 Feb 2022 16:29 WIB

Deretan Saham Ini Paling Diuntungkan karena Konflik Rusia-Ukraina

Ketegangan Rusias dan Ukraina menyebabkan harga komoditas melonjak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina disebut akan menguntungkan sejumlah saham emiten di dalam negeri.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina disebut akan menguntungkan sejumlah saham emiten di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tensi geopolitik di Ukraina masih tinggi. Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengatakan meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina disebut akan menguntungkan sejumlah saham emiten di dalam negeri. 

"Ketegangan Rusias dan Ukraina menyebabkan harga komoditas masih berada di level yang tinggi," kata Suria dalam risetnya, dikutip Jumat (25/2/2022). 

Baca Juga

Suria menduga, ketegangan ini terkait dengan rampungnya Nord Stream 2 yaitu jalur pipa gas alam antara Rusia dan Jerman, walaupun belum beroperasi. Beroperasinya Nord Stream 2 akan menguntungkan Jerman sebagai pembeli dan Rusia sebagai penjual.

Seperti diketahui, Rusia merupakan eksportir dari sekitar 43 persen kebutuhan gas negara-negara di Eropa. Di sisi lain, hal ini akan meningkatkan kedekatan dan ketergantungan antara Jerman dan Rusia yang tentunya tidak menguntungkan AS. 

Begitu pula dengan Lithuania akan dirugikan karena sebelumnya mendapatkan keuntungan dari alur distribusi gas yang beroperasi saat ini. Ketegangan ini membuat harga minyak tetap tinggi di atas 90 dolar AS per barrel dan gas alam di atas 4 dolar AS per MMBtu. 

Begitu pula harga komoditas lainnya masih bertahan di level harga yang tinggi. Sebagai negara dengan komoditas unggulan seperti CPO, nikel dan batu bara, kenaikan harga ini tentunya menjadi berkah bagi Indonesia khususnya emiten yang berkaitan dengan komoditas tersebut. 

Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang pertumbuhan kinerjanya ditopang oleh kenaikan harga nikel dunia. Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan, harga nikel global tahun ini masih berpotensi meningkat seiring dengan gangguan rantai pasok dan tingginya permintaan. 

Dalam satu bulan terakhir, harga saham ANTM telah menguat sebesar 25,78 persen. Bahkan sepekan terakhir, harga saham ANTM konsisten bergerak di zona hijau. Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (25/2), saham ANTM parkir di level 2.220.

Sentimen yang sama juga mendongkrak kinerja saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dalam satu bulan terakhir, saham INCO telah menguat 13,92 persen. Pada hari ini, saham INCO bahkan melompat 5,88 persen ke posisi 5.400. 

Sementara itu saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga mengalami kenaikan sebesar 12,3 persen dalam satu bulan terakhir. Pada hari ini harga saham HRUM bahkan telah menembus level tertinggi dalam lima tahun terakhir yaitu di posisi 12.750. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement