REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tensi geopolitik di Ukraina masih tinggi. Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengatakan meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina disebut akan menguntungkan sejumlah saham emiten di dalam negeri.
"Ketegangan Rusias dan Ukraina menyebabkan harga komoditas masih berada di level yang tinggi," kata Suria dalam risetnya, dikutip Jumat (25/2/2022).
Suria menduga, ketegangan ini terkait dengan rampungnya Nord Stream 2 yaitu jalur pipa gas alam antara Rusia dan Jerman, walaupun belum beroperasi. Beroperasinya Nord Stream 2 akan menguntungkan Jerman sebagai pembeli dan Rusia sebagai penjual.
Seperti diketahui, Rusia merupakan eksportir dari sekitar 43 persen kebutuhan gas negara-negara di Eropa. Di sisi lain, hal ini akan meningkatkan kedekatan dan ketergantungan antara Jerman dan Rusia yang tentunya tidak menguntungkan AS.