Jumat 25 Feb 2022 17:30 WIB

 Kanada akan Gunakan Vaksin Nabati Pertama di Dunia

Otoritas Kanada mengumumkan penggunaan vaksin Covid-19 yang diturunkan dari tumbuhan.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Otoritas Kanada mengumumkan penggunaan vaksin Covid-19 yang diturunkan dari tumbuhan.
Foto: Wikimedia
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Otoritas Kanada mengumumkan penggunaan vaksin Covid-19 yang diturunkan dari tumbuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Otoritas Kanada mengumumkan penggunaan vaksin Covid-19 yang diturunkan dari tumbuhan. Ini merupakan vaksin Covid-19 nabati pertama di dunia. 

Vaksin yang diberi nama Covifenz ini dikembangkan bersama oleh Medicago, perusahaan biofarmasi milik Mitsubishi Chemical dan Philip Morris, yang berbasis di Quebec City, dan GlaxoSmithKline. Vaksin dua dosis ini dapat diberikan kepada orang dewasa berusia antara 18 dan 64 tahun.

Baca Juga

Perusahaan swasta yang berbasis di Quebec ini memiliki kesepakatan untuk memasok hingga 76 juta dosis kepada pemerintah Kanada.

“Kami berada pada tahap di mana kami meningkatkan kapasitas untuk memenuhi perjanjian pasokan,” kata Wakil Presiden Eksekutif Bidang Inovasi, pengembangan dan medis Medicago, Marc-Andre D'Aoust dilansir dari The National News, Jumat (25/2).

Medicago mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memenuhi pesanan sesegera mungkin. Keputusan itu didasarkan pada penelitian terhadap 24 ribu orang dewasa yang menemukan bahwa vaksin itu 71 persen efektif mencegah Covid-19. Penelitian dilakukan sebelum varian Omicron muncul.

“Efek sampingnya ringan dan termasuk demam dan kelelahan,” kata dia

Medicago menggunakan tanaman sebagai pabrik hidup untuk menumbuhkan partikel mirip virus, yang menyalin protein lonjakan yang melapisi virus corona. Partikel dikeluarkan dari daun tanaman dan kemudian dimurnikan.

Bahan kimia penambah kekebalan yang disebut adjuvant, dibuat oleh mitra Inggris GlaxoSmithKline, kemudian ditambahkan ke dalam suntikan.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement