UMP Terus Perkuat Internasionalisasi Pendidikan
Red: Yusuf Assidiq
Kerja sama antara UMP dengan CIRAD Prancis. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah, terus mengembangkan kampusnya menjadi tetap unggul, modern, dan Islami. Beberapa program pun diperkuat, di antaranya kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di seluruh dunia dan prestasi internasional sekaligus menjadi bukti perkembangan UMP menuju internasionalisasi pendidikan.
Salah satu kerja sama yang telah dijalin mencakup bidang riset untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Implementasi dari kerja sama ini antara lain diwujudkan dengan pembukaan Kelas Internasional untuk jenjang sarjana strata satu dan magister. ‘’Kami memiliki narasi besar untuk menyiapkan generasi muda yang mendunia,’’ kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso.
Untuk program Kelas Internasional ini, UMP telah membuka program studi yaitu Akuntansi, Manajemen, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Manajemen. Bahkan puluhan mahasiswanya berasal dari 13 negara. Yaitu Pakistan, Maroko, Gambia, Mali, Yaman, Urganda, Sudan, Turkmenistan, Rusia, Tajikistan, Prancis, dan Malawi.
Rektor UMP mengungkapkan, narasi untuk menyiapkan generasi muda yang mendunia juga didukung dengan pencanangan tata nilai baru yaitu ‘UMP Baik’ (Budaya Mutu, Akhlak Mulia, Inovatif, dan Kolaboratif). Ia menjelaskan, budaya mutu merupakan perwujudan dari peringkatan berupa rekor nasional dan internasional yang akan dicapai oleh lembaga penelitian dan kemahasiswaan.
Sedangkan akhlak mulia akan fokus pada peningkatan kemampuan sumber daya manusia pada berbagai jurusan dan program studi. Secara konkrit, tegas dia, UMP akan menjadi rumah pangkaderan bagi calon-calon pemimpin bangsa.
Inovatif antara lain dengan memperbanyak penelitian dan kajian yang berorientasi pada hasil produk layak jual dan bisa dimanfaatkan secara luas, sehingga dari penelitian ini nantinya UMP akan membangun hilirisasi produk hasil penelitian. Sedangkan kolaboratif lebih bermakna pada kemitraan untuk menghilangkan egosentris dan menekan inefektif dan inefisiensi.
Dr Jebul menambahkan untuk Kelas Internasional ini, proses belajar mengajar memakai bahasa Inggris serta kualitas proses disesuaikan dengan baku internasional. Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan aktivitas extrakurikuler internasional, misalnya English Club, Media Club, Internasional Debate Club, dan sebagainya.
Adapun daya tarik lainnya, mahasiswa Kelas Internasional akan diprioritaskan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman internasional, misalnya credit transfer, sit in, dan dual degree. Mahasiswa berhak mendapatkan surat keterangan resmi dari fakultas.
Di samping bekerja sama dengan kampus di luar negeri, UMP juga memperkuat kerja sama dalam negeri dengan berbagai mitra strategis. Di antaranya instansi pemerintah daerah, rumah sakit, dan industri terkemuka di seluruh Indonesia.
Pertukaran pelajar internasional
Terkait program tersebut, UMP secara rutin mengirim para mahasiswanya dalam pertukaran pelajar antar negara. Baru-baru ini, rektor UMP melepas salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk mengikuti program SCOPE Professional Exchange yang diadakan oleh International Federation of Medical Students' Association (IFMSA).
IFMSA mewadahi mahasiswa kedokteran diseluruh dunia untuk pertukaran pelajar. Program SCOPE Professional Exchange dilaksanakan di Manisa Celal Bayar University dan Hafsan Sultan Hospital Turkey selama 28 hari dari 1 Februari hingga 28 Februari 2022.
"Mereka diberangkatkan untuk mendapatkan pengalaman praktik langsung di rumah sakit. Mahasiswa semester 8, praktik di rumah sakit di Turki dan ini akan menyemangati banyak mahasiswa. Dan juga lulusan UMP untuk bisa praktik internasional,” kata Jebul.
Menurutnya, UMP dapat menuju universitas mendunia dengan pelayanan kedokteran yang berstandar internasional, pendidikan kedokteran berstandar internasional, serta mahasiswa yang internasionalisasi.
“Prestasi yang sangat prestisius, memperoleh kesempatan praktik dokter di Turki dan didanai. Semua mahasiswa UMP memiliki kesempatan yang sama seperti dia. Anak dari Pemalang ini, besok akan mulai perjalanan lintas negara untuk memperoleh pengalaman yang tak ternilai," ujarnya.
Sementara itu, Aura Nirwana mahasiswa FK UMP yang akan praktik di RS Turki, mengaku merasa sangat senang diterima, karena ini adalah impiannya dari dulu.
"Awal pertama ada pengumuman diterima, saya sangat senang sekali karena itu juga impian saya dari dulu. Hanya saja setelah itu saya jadi bingung karena campur aduk antara senang, sedih, bingung. Alhamdulillah, dari fakultas kedokteran itu masih mendukung dan memberi saya kesempatan buat tetap berangkat dengan beberapa syarat dan ketentuan," jelas dia.
Aura berharap dengan mengikuti program ini dapat mengasah kemampuan, keterampilan, serta menambah pengetahuan dan dapat menjadi dokter spesialis penyakit dalam. Selain FK, Fakultas Farmasi UMP juga telah menunjukkan prestasinya di internasional.
Fakultas Farmasi mengirim empat mahasiswanya mengikuti program pertukaran pelajar antar negara. Pertukaran pelajar mahasiswa UMP tersebut dilaksanakan di beberapa universitas terbaik yakni Zagazig University- Zagazig, Mesir, dan Acibadem University – Istanbul, Turki.
Empat mahasiswa UMP yang diberangkatkan, yakni Raodatul Jannah dan Khairunnisa Nanda Aulia dikirim ke Turki. Camelia Ayu Prawesti dan Rahmatika Intan Nurul Baeti dikirim ke Mesir. Melihat berbagai prestasi ini, rektor UMP berharap di tahun depan UMP dapat mengupayakan lebih banyak lagi mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar seperti ini.
Pada bagian lain, rektor mengungkapkan, kampusnya saat ini sedang mewujudkan akreditasi Unggul yang ditargetkan akan terwujud pada 2022 ini. Jika terwujud, maka UMP akan menjadi perguruan tinggi swasta pertama di Jateng bagian selatan-barat yang meraih akreditasi Unggul.
“Pada 2022, insya Allah kita maju untuk menuju akreditasi unggul. Bahkan untuk lingkup PTN-PTS di wilayah Jateng bagian selatan belum ada yang mendapat ini,” katanya.