Jumat 25 Feb 2022 23:35 WIB

Musisi Ukraina dan Rusia Kompak Kecam Invasi

Para musisi secara terbuka menyalahkan pihak berwenang Rusia.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi di depan Kedutaan Besar Rusia di Madrid, Spanyol, Kamis, 24 Februari 2022, setelah serangan Rusia di Ukraina. Rusia melancarkan serangan luas di Ukraina pada hari Kamis, menghantam kota-kota dan pangkalan dengan serangan udara atau penembakan, ketika warga sipil menumpuk di kereta dan mobil untuk melarikan diri.
Foto: AP/Manu Fernandez
Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi di depan Kedutaan Besar Rusia di Madrid, Spanyol, Kamis, 24 Februari 2022, setelah serangan Rusia di Ukraina. Rusia melancarkan serangan luas di Ukraina pada hari Kamis, menghantam kota-kota dan pangkalan dengan serangan udara atau penembakan, ketika warga sipil menumpuk di kereta dan mobil untuk melarikan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Musisi Ukraina mengecam agresi yang diperintahkan Vladimir Putin di beberapa wilayah Ukraina. Tak hanya itu, musisi Rusia juga berbicara tentang hal serupa bahkan beberapa secara terbuka menyalahkan pihak berwenang Rusia.

DJ sekaligus penyanyi dan penulis lagu asal Ukraina Ivan Dorn, yang juga populer di Rusia mengunggah video tertuju kepada orang Rusia di akun instagram terverifikasinya. Ia mendesak para penggemarnya di Rusia untuk menghentikan bencana ini. "Saya juga memanggil rekan-rekan Rusia saya yang memiliki audiens mereka sendiri," katanya dikutip laman Billboard, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

"Tolong beritahu mereka bahwa kami tidak membutuhkan siapapun. Sampaikan pesan bahwa Ukraina adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Tolong, mari kita hentikan bencana ini bersama-sama. Jangan diam. Ukrainaku yang terkasih, aku bersamamu," katanya lagi.

Sementara itu, salah satu label musik Ukraina, Masterskaya, yang didirikan oleh Dorn mengatakan di akun Instagram-nya bahwa mereka memutuskan hubungan dengan seniman Rusia. "Benar, teman-teman kita tersebar di seluruh dunia," kata label tersebut. "Benar, beberapa dari mereka memiliki paspor Rusia. Tetapi ketika, bersama teman-teman Anda, mereka yang tidak Anda undang datang berkunjung, itu menjadi pengap dan tidak nyaman."

Penyanyi pop Ukraina dan mantan kontestan Eurovision yang tampil sebagai LOBODA, Svetlana Loboda menulis di Instagram bahwa "hatinya berdarah." Penyanyi itu mengatakan dia telah berhubungan dengan keluarga dan teman-teman sejak jam 5 subuh. Bagaimana mungkin?! Demi Tuhan, hentikan. Saya menangis."

Penyanyi veteran Ukraina Sofia Rotaru, yang repertoarnya terdiri dari lebih dari 40 album dan 400 lagu yang direkam dalam banyak bahasa, memublikasikan video dirinya di Instagram Stories menampilkan lagu anti-perang era Soviet yang populer "Stork on the Roof."

Sementara itu, seniman Rusia berbagi sentimen rekan Ukraina mereka tentang invasi. Rapper Kasta, Shym, Vladi, Khamil dan Zmey menerbitkan pernyataan bersama di akun Instagram Vladi dengan tagar #notowar.

"Kami terguncang oleh serangan Rusia ke Ukraina," bunyi pernyataan itu. "Situasi ini adalah agresi militer yang tidak memiliki pembenaran. Kami dengan tegas menolak untuk mendukung 'operasi militer' ini, yang sebenarnya adalah perang nyata. Menurut pernyataan dari otoritas Rusia, mayoritas orang Rusia mendukung tindakan mereka, tetapi itu tidak benar. Tidak ada orang yang mendukung perang di antara orang-orang dekat kita."

Rapper Rusia lainnya, Oxxxymiron, mengatakan dalam sebuah video Instagram bahwa ia membatalkan tur utama pertamanya dalam lima tahun, yang telah terjual habis, sebagai protes terhadap invasi. Dia dijadwalkan tampil tiga kali di St. Petersburg minggu depan dan kemudian tiga pertunjukan pada 11-13 Maret di Stadion Adrenalin Moskow.

"Hari ini, saya tidak akan berpegang pada kata-kata bahwa saya mendukung perdamaian dan menentang perang karena dengan kata lain, setiap orang selalu mendukung perdamaian dan menentang perang, yang tidak mencegah mereka melancarkan invasi," kata Oxxxymiron. "Saya ingin mengatakan bahwa saya menentang perang khusus yang dilakukan Rusia terhadap rakyat Ukraina. Saya percaya ini adalah bencana dan kejahatan."

Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Kyiv telah melaporkan puluhan korban jiwa dan ratusan korban yang terluka akibat serangan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement