REPUBLIKA.CO.ID, — Terdapat sejumlah peristiwa agung yang dialami Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, salah satunya adalah pembelahan dada beliau.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
Dari Anas bin Malik RA berkata, Abu Dzar RA menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Saat aku di Makkah atap rumahku terbuka, tiba-tiba datang Malaikat Jibril alaihis salam. Lalu dia membelah dadaku kemudian mencucinya dengan menggunakan air zamzam.
Dibawanya pula bejana terbuat dari emas berisi hikmah dan iman, lalu dituangnya ke dalam dadaku dan menutupnya kembali. Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia.“
Menukil buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam As Suyuthi, dijelaskan sabda Rasulullah SAW dibedah ketika beliau diangkat sebagai seorang rasul, sebagaimana diriwayatkan Abu Nu'aim dalam ad-Dalail.
Selain itu, ada dua pembedahan lagi. Masing-masing pembedahan dada Rasulullah SAW itu mengandung hikmah tersendiri.
Pembedahan dada Rasulullah yang pertama dilakukan agar beliau tumbuh dalam keadaan yang sempurna dan terlindungi dari godaan setan.
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas RA bahwa Jibril mengeluarkan segumpal daging milik Rasulullah SAW lalu Jibril mengatakan bagian tersebut adalah bagian setan yang ada pada Rasulullah SAW. Pembedahan dada ini terjadi sewaktu beliau masih kanak-kanak.
Pembedahan dada kedua terjadi ketika beliau diutus sebagai rasul. Ini dilakukan untuk menambah kemuliaan beliau, sehingga beliau dapat menerima segala yang diwahyukan pada nya dengan hati yang kuat, dalam keadaan suci yang paling sempurna.
Pembedahan dada yang ketiga terjadi ketika beliau hendak Miraj ke langit, agar beliau siap melakukan perbincangan dengan Allah SWT. Hikmah dari pencucian dada Rasulullah SAW yang sampai tiga kali itu adalah agar tercapai kesempunaan.
Ini juga yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk berwudhu mengulang hingga tiga kali.
Selain pencucian dasa juga terdapat hikmah dari terbukanya atap rumah beliau. Ini adalah isyarat akan terjadinya pembedahan dada beliau yang akan langsung sembuh tanpa pengobatan ataupun perawatan.
Sudah seharusnya umat Islam yakin dengan sepenuh hari seluruh riwayat yang membicarakan mengenai pembedahan dada Rasulullah beserta pengeluaran jantung beliau dan segala perkara yang di luar akal lainnya. Sebab, dengan izin Allah, SWT semua itu dapat terjadi dan bukanlah hal yang mustahil.
Dalam buku al-Mufahham, Imam Al Qurthubi berkata, “Pembedahan dada yang terjadi pada malam Isra tidak dapat dibantah karena para perawinya tepercaya (tsiqat) dan masyhur.”
Sementara itud alam buku asy-Syifa ini disebutkan bahwa ketika sedang mencuci hati Rasulullah SAW, Jibril berkata, "Hati yang benar, padanya terdapat dua mata yang melihat dan dua telinga yang mendengar."