Seorang pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)
Sejumlah pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)
Sejumlah pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)
Seorang pekerja mengeringkan kacang kedelai impor di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Seorang pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).
Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan.
sumber : Antara
Advertisement