Jumat 25 Feb 2022 23:47 WIB

Epidemiolog: Percepatan Vaksinasi untuk Lindungi Lansia dan Kurangi Kedaluwarsa

Epidemiolog mendukung upaya percepatan vaksinasi untuk lansia.

Vaksinasi Covid-19 untul lansia (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Vaksinasi Covid-19 untul lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masayrakat Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat lanjut usia (lansia) yang dilakukan pemerintah. Selain untuk melindungi lansia yang renta, hal tersebut juga untuk menghindari dosis vaksin terbuang karena kedaluawarsa.

"Efektif untuk mengurangi fatalitas pada lansia dan juga efektif untuk mengurangi vaksin yang terbuang karena kedaluwarsa," katanya, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

Iwan mengatakan, para kepala daerah juga harus mencari penyebab masih rendahhnya cakupan vaksinasi untuk lansia. Selain itu, pemerintah daerah harus aktif melakukan 'jemput bola' untuk memberikan vaksin kepada kelompok lansia, salah satunya melalui door to door.

Anggota Komisi IX DPR, Elva Hartati,  menilai kebijakan mempersingkat rentang waktu untuk mendapatkan booster bagi lansia menjadi 3 bulan sudah sangat tepat. Dia mengungkapkan di banyak negara seperti UK, Korea Selatan, dan Thailand bahkan rentang waktu 3 bulan ini tidak hanya untuk lansia, tapi bagi semua orang. 

"Kami memahami alasan pemerintah pentingnya memprioritaskan lansia agar segera mendapatkan booster mengingat mereka kelompok rentan. Vaksinasi merupakan salah satu cara menurunkan fatalitas karena Covid, tapi hal lain yang harus dilakukan adalah early detection dan early treatment," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, cakupan vaksinasi lansia baik primer dan booster masih rendah saat ini. Menurut dia, penyebabnya bukan hanya karena distribusi dan supply vaksin. 

"Tingkat penerimaan vaksinasi di kelompok lansia ini masih harus terus ditingkatkan melalui berbagai cara termasuk sosialisasi dan pendekatan kultural melalui para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama," ujarnya.

Elva juga menilai pemda harus melakukan komunikasi yang strategis agar kelompok lansia ini mau untuk divaksin. "Door to door vaksinasi harus dilakukan karena keterbatasan gerak lansia dan jalur distribusi vaksin agar terus juga ditingkatkan," katanya.

Kemudian, dia mengingatkan bahwa Covid-19 ini nyata dan telah merenggut nyawa orang terdekat dan terkasih kita semua. Dia juga mengingatkan bahwa vaksinasi sudah terbukti mengurangi keparahan Covid-19 yang dapat mencegah kematian. 

"Ayo kita vaksin tidak hanya untuk melindungi diri kita sendiri tapi juga melindungi orang tua kita, anak-anak kita, dan orang sekitar kita. Dengan melakukan vaksinasi adalah cara kita melaksanakan kewajiban kita untuk sesama," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement