REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialami Rasulullah ﷺ memiliki sejumlah manfaat dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Peristiwa ini juga menjadi bagian dari hiburan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf.
"Bagi orang yang mempelajari sirah perjalanan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, niscaya akan mendapati bahwa sebelum peristiwa agung tersebut ada beberapa kejadian yang sangat menyedihkan hati beliau, seperti wafatnya istri tercinta beliau Khadijah radhiyallahu anha dan paman pelindung beliau Abu Thalib, sehingga tahun itu dikenal dalam sejarah dengan ’Amul Hazn tahun kesedihan," kata Ustadz yang juga menjadi Pendakwah dan Penulis ini.
Ustadz melanjutkan, hal ini ditambah lagi, kejadian yang menimpa beliau di kota Thaif. Di mana tatkala beliau pergi ke sana dengan harapan mereka mau menerima dakwah dan menolong beliau, namun sebaliknya beliau malah mendapatkan celaan, bahkan lemparan batu hingga kaki beliau berlumuran darah.
Setelah kejadian menyedihkan tersebut, Allah ingin menghibur hati Nabi Muhammad ﷺ menunjukkan kehebatan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Mempertemukan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan para nabi yang juga sama sepertinya dalam menghadapi tantangan dalam berdakwah.
"Seakan-akan dikatakan kepada beliau, 'Wahai Muhammad, kalau memang hatimu sedih karena ocehan penduduk bumi, apakah engkau tidak merasa gembira dan senang hati dengan ucapan selamat sejahtera dari para malaikat dan para nabi yang mulia?'," ucap Ustadz.
"Hendaknya hal ini menjadi ibrah bagi para da’i, penerus perjuangan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, agar mereka bersabar dalam medan dakwah dan merasa gembira dengan janji Allah," lanjut Abu Ubaidah Yusuf.