REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat terjadi 32 kali gempa susulan usai gempa bermagnitudo (M) 6,2 terjadi di Kabupaten Pasaman Barat.
Staf operasional BMKG Padang Panjang Yuan ketika dihubungi dari Padang, Jumat (25/2/2022), mengatakan total ada 32 kali gempa susulan terjadi hingga pukul 18.00 WIB.
"Gempa susulan tersebut terjadi usai gempa berkekuatan M 6,2 terjadi dan kekuatannya di bawah M 5," kata dia.
Gempa susulan yang terjadi di titik cukup dangkal yakni berada di bawah kedalaman 10 kilometer dengan kekuatan di bawah M 5. Sementara itu, gempa berkekuatan kecil juga terjadi usai pukul 18.00 WIB, sebanyak tiga kali dengan kekuatan 2,9 SR lalu 2,8 SR dan 3,2 SR dengan kedalaman masing-masing tiga kilometer dan 10 kilometer.
Sebelumnya gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB. Gempa yang berlokasi di 0.15 derajat lintang utara, 99.98 derajat bujur timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
Kasi Kedaruratan BPBD Pasaman Barat, Gusrizal merilis nama korban meninggal dunia akibat tertimpa rumah di Kajai Kecamatan Tamau, Pasaman Barat. Korban meninggal dunia akibat gempa Pasaman Barat sudah teridentifikasi, yaitu Asri Dewi Lestari (24) warga Jembatan Panjang, Fatih (2) warga Jembatan Panjang dan Neni Herawati (47) warga Pasa Lamo Kajai. Saat ini ketiga jenazah akan segera dikebumikan oleh keluarga.
Sampai Jumat siang selain korban jiwa, PMI Pasaman Barat juga mencatat terdapat 100 rumah rusak berat dan 300 rumah rusak ringan. Kemudian terdapat 5.000 jiwa warga yang mengungsi di 35 titik dan sarana umum seperti masjid dan perkantoran juga rusak.
Baca juga:
Sebanyak 2000 Ekor Kucing Disterilisasi Setiap Tahunnya
UNHCR Minta Negara Tetangga Ukraina Buka Perbatasan
Wagub Riza Minta Warisan Program Anies Dilanjutkan pada 2023