Jumat 25 Feb 2022 22:21 WIB

Fenomena Air Panas Muncul Pasca Gempa Pasaman Barat, Ini Penjelasan BMKG

Masyarakat diserukan tidak mengonsumsi air panas yang muncul pasca gempa Pasaman.

Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022).Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena kemunculan air panas dapat terjadi pasca gempa.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022).Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena kemunculan air panas dapat terjadi pasca gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena munculnya air panas bercampur lumpur terjadi di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Pasaman, Sumatra Barat pasca gempa magnitudo (M) 6,1, Jumat (25/2/2022) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, kejadian itu dapat saja saling berkaitan.

"Guncangan kuat Gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini diduga telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas,"  ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Umumnya, lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan melalui rekahan batuan. Daryono memperingatkan apabila semburan air panas tersebut terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas, dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik untuk tidak didekati.

"Airnya jangan dikonsumsi selagi menunggu tim ahli yang datang untuk meneliti kandungannya," kata Daryono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement