REPUBLIKA.CO.ID, PHNOMPENH— Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengatakan pihaknya berencana untuk memberikan bantuan pendidikan dan kesempatan kerja kepada komunitas Muslim Melayu Champa di Kamboja.
Diskusi lebih lanjut akan diadakan dengan pemerintah setempat untuk mewujudkan ini. Dilansir dari Bernama, Kamis (24/2/2022), dia mengatakan bidang yang ditawarkan termasuk pendidikan teknis dan pelatihan kejuruan (TVET).
Hal ini disebut dapat menciptakan tenaga kerja terampil di antara 800 ribu komunitas Melayu Champa di negara anggota ASEAN.
“Untuk Datuk Othsman (Hassan, Menteri Senior Departemen Perdana Menteri di Kamboja), kami akan melihat bagaimana kami dapat membantu dalam hal pendidikan. Ternyata banyak yang kuliah di Kuala Lumpur," ujarnya saat makan malam bersama Keluarga Malaysia (Malaysian Family diaspora) di Kamboja.
Perdana menteri tiba di Kamboja untuk kunjungan resmi dua hari demi lebih memperkuat 65 tahun hubungan bilateral serta peluang perdagangan dan investasi. Termasuk untuk pergerakan orang ke orang antara kedua negara.
Setibanya di sana, dia diterima Othsman, yang juga hadir saat makan malam. Othsman juga menteri yang bertanggung jawab atas urusan komunitas Muslim di Kamboja.
Selain itu, Ismail Sabri mengatakan kemungkinan lapangan kerja bagi orang Melayu Champa juga bisa dijajaki karena ada dua juta tenaga kerja asing yang terdaftar di Malaysia.
“Kami mungkin bisa menawarkan komunitas Muslim Champa Malay dari Kamboja untuk menjadi bagian dari tenaga kerja di Malaysia. Insya Allah masyarakat Melayu di Malaysia akan terus membantu Muslim Champa di Kamboja,” ujarnya.