Sabtu 26 Feb 2022 00:27 WIB

Yuddy Chrisnandi: Indonesia Perlu Segera Bersuara Terkait Krisis Ukraina

Menyuarakan perdamaian merupakan amanat konstitusi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Mantan Duta Besar RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi dalam acara diskusi Posisi Ukraina Pada Konflik Bersenjata Dengan Rusia, Jumat (25/2). Yuddy Chrisnandi: Indonesia Perlu Segera Bersuara Terkait Krisis Ukraina
Foto: Tangkapan layar
Mantan Duta Besar RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi dalam acara diskusi Posisi Ukraina Pada Konflik Bersenjata Dengan Rusia, Jumat (25/2). Yuddy Chrisnandi: Indonesia Perlu Segera Bersuara Terkait Krisis Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan duta besar RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyebut pemerintah Indonesia bisa mengambil langkah-langkah inisiatif menengahi konflik bersenjata Ukraina dan Rusia. “Yang paling utama adalah menghentikan serangan dan peperangan,” kata dia dalam acara diskusi "Posisi Ukraina Pada Konflik Bersenjata dengan Rusia", Jumat (25/2/2022).

Yuddy menjelaskan Indonesia dengan prinsip-prinsip kedaulatan suatu bangsa, perdamaian dunia, kemanusiaan, serta kedudukannya sangat mungkin untuk menyampaikan hal itu kepada Presiden Vladimir Putin, sekalipun belum tentu memenuhi harapan. “Tetapi, setidak-tidaknya kita sudah mengambil peran itu, sudah melakukan upaya yang diharapkan oleh dunia khususnya Ukraina dan negara-negara lain yang cinta damai. Kita sudah melaksanakan amanat konstitusi kita,” ujar Yuddy.

Baca Juga

Selain itu, dia beranggapan Indonesia bisa mengirimkan menteri luar negeri menemui sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil inisiatif dilakukannya sidang khusus atau sidang istimewa di majelis umum PBB. Sidang istimewa diadakan membahas masalah ini, untuk secara bersama-sama seluruh bangsa memberikan sanksi tegas menghentikan serangan Rusia.

“Kalau dibawa ke majelis umum akan memiliki peluang, lebih dari 164 negara itu mendukung Ukraina dan menentang okupasi Rusia di Krimea, termasuk Indonesia berada di dalamnya,” kata dia.