Sabtu 26 Feb 2022 06:31 WIB

Lapas Perempuan Gorontalo Produksi Minyak Goreng Kelapa

Hasil produksi minyak goreng kelapa Lapas Perempuan Gorontalo dijualbelikan

Minyak kelapa (Ilustrasi). Hasil produksi minyak goreng kelapa Lapas Perempuan Gorontalo dijualbelikan
Foto: Pixabay
Minyak kelapa (Ilustrasi). Hasil produksi minyak goreng kelapa Lapas Perempuan Gorontalo dijualbelikan

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO— Apa yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Gorontalo ini menarik untuk ditiru. Di tengah-tengah kelangkaan minyak goreng, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Gorontalo memproduksi minyak kelapa kampung dengan memberdayakan dan memaksimalkan keterampilan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas tersebut.

Kepala Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo Nur Afiril Utami di Gorontalo, Jumat (25/2/2022), menyampaikan bahwa produksi minyak goreng kampung atau murni ini dilaksanakan oleh WBP yang sudah mengikuti pelatihan.

Baca Juga

"Kami berharap dengan memproduksi minyak goreng kampung ini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran saat ini," tuturnya.

Dia menjelaskan hasil produksi minyak goreng kampung tersebut pasarkan dengan harga Rp15 ribu untuk ukuran 350 ml. Produksi minyak goreng kampung itu dilakukan oleh 14 orang WBP didampingi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo Nur Afiril Utami, Kepala Subseksi Pembinaan, Ninu Tome dan staf pembinaan.

Berbeda dengan minyak goreng pada umumnya, minyak goreng kampung atau murni ini berbeda dalam segi teknik ekstraksinya.

Minyak goreng kampung diekstraksi dari santan kelapa segar yang melewati beberapa tahapan, mulai dari proses fermentasi, churning (pemisahan secara sentrifugal), pendinginan, dan memberikan aksi enzim untuk menghasilkan pemisahan minyak dari air atau pelembab.

Proses pembuatan minyak goreng kampung atau murni dimulai dari memarut kelapa, dicampurkan air dan diperas santannya menggunakan tangan yang kemudian dipanaskan ke dalam panci besar dan didinginkan sampai keluar lemak kelapa.

Selanjutnya, lemak kelapa diproses kembali sampai mendidih hingga minyak akan terus terpisah dari limbah yang sudah dimasak. Pada proses akhir minyak akan disaring dengan saringan atau dengan kain katun tipis.   

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement