Sabtu 26 Feb 2022 06:43 WIB

Perusahaan-perusahaan Ini Paling Dirugikan Gara-Gara Serangan Rusia ke Ukraina

AS dan negara-negara Eropa akan menambah sanksi untuk Rusia.

Red: Nidia Zuraya
 Seorang prajurit Angkatan Darat Ukraina memeriksa pecahan pesawat yang jatuh di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Tidak jelas pesawat apa yang jatuh dan apa yang menjatuhkannya di tengah invasi Rusia di Ukraina. Rusia menekan invasi ke Ukraina ke pinggiran ibukota setelah melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.
Foto: AP Photo/Vadim Zamirovsky
Seorang prajurit Angkatan Darat Ukraina memeriksa pecahan pesawat yang jatuh di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Tidak jelas pesawat apa yang jatuh dan apa yang menjatuhkannya di tengah invasi Rusia di Ukraina. Rusia menekan invasi ke Ukraina ke pinggiran ibukota setelah melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki kehadiran besar di Rusia bersiap untuk lebih banyak sanksi dari negara-negara Barat. Rusia telah membayar harga untuk agresi militernya ke Ukraina.

Pasar saham dan mata uang Rusia merosot pekan ini setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan ke Ukraina. Sanksi dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa meningkat pada hari Kamis (24/2/2022) ketika para pemimpin negara-negara Barat mengutuk tindakan Rusia.

Baca Juga

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin memperingatkan para pemimpin bisnis Rusia pada hari Kamis (24/2/2022) bahwa ia mengharapkan 'pembatasan' lebih lanjut pada ekonomi, tetapi menyerukan agar bisnis bekerja 'dalam solidaritas' dengan pemerintah.

Dikutip dari laman CNN, Sabtu (26/2/2022), berikut adalah beberapa perusahaan dengan kehadiran signifikan di Rusia: