REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki kehadiran besar di Rusia bersiap untuk lebih banyak sanksi dari negara-negara Barat. Rusia telah membayar harga untuk agresi militernya ke Ukraina.
Pasar saham dan mata uang Rusia merosot pekan ini setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan ke Ukraina. Sanksi dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa meningkat pada hari Kamis (24/2/2022) ketika para pemimpin negara-negara Barat mengutuk tindakan Rusia.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin memperingatkan para pemimpin bisnis Rusia pada hari Kamis (24/2/2022) bahwa ia mengharapkan 'pembatasan' lebih lanjut pada ekonomi, tetapi menyerukan agar bisnis bekerja 'dalam solidaritas' dengan pemerintah.
Dikutip dari laman CNN, Sabtu (26/2/2022), berikut adalah beberapa perusahaan dengan kehadiran signifikan di Rusia: